Duh, indeks sistem pensiun di Indonesia menurun pada tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melbourne Mercer Global Pension Index (MMGPI) kembali membandingkan sistem pensiun tahunan di 37 negara. Hasilnya, skor indeks Indonesia dari 2018 ke 2019 mengalami penurunan 0,9 poin menjadi 52,2. Tidak sendiri, Indonesia menghuni grade C bersama dengan beberapa negara maju seperti Spanyol, Austria dan Italia yang nilai indeksnya berada di angka 50-60.

Untuk mengukur sistem pensiun, Mercer menggunakan rata-rata dari sub indeks kecukupan, keberlanjutan, dan integritas terhadap lebih dari 40 indikator.

Penurunan indeks yang dialami Indonesia oleh Retirement Business Leader Mercer Indonesia, Jovita Sadrach, berdasarkan laporan indeks karena meningkatnya angka harapan hidup pada sub indeks keberlangsungan, yang memengaruhi keberlanjutan sistem pensiun. Indeks keberlangsungan atau sustainability Indonesia di 2019 menurun dari 49,5 pada 2018 menjadi 47,6.


Baca Juga: Laju penyaluran kredit kian melambat, bankir mulai pesimistis

“Pada saat orang hidup lebih lama, berarti dana (pensiunnya) harus dipersiapkan lebih panjang lagi. Sementara kalau kontribusi dan benefit tidak dirubah, artinya pemerintah atau siapapun yang mengelola dana pensiun harus mencari cara supaya dananya lebih besar lagi,” jelas Jovita dalam group interview (21/10).

Sementara untuk subindeks kecukupan turun tidak jauh, yakni 0,3 dari tahun lalu menjadi 46,7 dan integritas cukup stabil dengan peningkatan dari 67,4 ke 67,5.

Meski skor indeks Indonesia hanya turun 0,3 dari tahun lalu, Bill Johnston, Presiden Direktur dan CEO Mercer Indonesia, mengatakan Indonesia masih banyak pekerjaan rumah untuk memperbaiki sistem pensiun Indonesia. 

Di antaranya memberikan tunjangan minimum untuk penduduk lanjut usia ekonomi rendah, menaikkan iuran program pensiun, memperbaiki peraturan sistem pensiun swasta, memperbaiki komunikasi kepada anggota program pensiun, dan menaikkan batas usia pensiun sesuai dengan peningkatan usia harapan hidup.

“Karyawan Indonesia sendiri masih kurang literasi keuangannya, termasuk rencana pensiun mereka. Sangat penting juga bagi perusahaan untuk mendorong partisipasi karyawan di program pensiun,” Tambah Johnston.

Baca Juga: Moody’s memberikan prospek stabil, ini rekomendasi analis untuk saham perbankan

"Makanya kami mengharapkan melalui laporan ini akan ada peningkatan indeks sistem pensiun nantinya dengan edukasi, sehingga mereka (pekerja) lebih terbuka lagi pikirannya untuk mulai meningkatkan savings," tutup Jovita.

Sementara itu Indeks sistem pensiun tertinggi diraih oleh Belanda dengan perolehan 81,0 dan secara konsisten berada di peringkat pertama atau kedua dalam sepuluh dari sebelas tahun terakhir. Sedangkan peringkat terendah ditempati oleh Thailand yang baru bergabung dalam indeks sistem pensiun tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi