JAKARTA. Masih rendahnya kualitas dan terbatasnya kemampuan kontraktor Indonesia, memicu kekhawatiran pasar konstruksi Nasional akan dikuasai kontraktor asing saat AFTA 2015 berlaku. "Ini masalah serius, kontraktor kita nggak bisa bersaing. Bakal tersingkir menghadapi pasar bebas di kawasan Asia Tenggara nanti, kalau budaya kerja jelek, kualitas pengerjaan rendah, dan kemampuan juga seadanya," papar Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), Dradjat Hoedajanto, kepada Kompas.com, usai proses penjurian Indocement Awards 2014 kategori "Contractor Award", Selasa (16/9). Menurut dia, rendahnya daya saing kontraktor Nasional tak lepas dari etos kerja yang buruk yang secara langsung memengaruhi kualitas kerja. Selain itu, budaya "orientasi proyek" masih mengurat akar.
Duh, kontraktor nasional bakal tersingkir di ASEAN
JAKARTA. Masih rendahnya kualitas dan terbatasnya kemampuan kontraktor Indonesia, memicu kekhawatiran pasar konstruksi Nasional akan dikuasai kontraktor asing saat AFTA 2015 berlaku. "Ini masalah serius, kontraktor kita nggak bisa bersaing. Bakal tersingkir menghadapi pasar bebas di kawasan Asia Tenggara nanti, kalau budaya kerja jelek, kualitas pengerjaan rendah, dan kemampuan juga seadanya," papar Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), Dradjat Hoedajanto, kepada Kompas.com, usai proses penjurian Indocement Awards 2014 kategori "Contractor Award", Selasa (16/9). Menurut dia, rendahnya daya saing kontraktor Nasional tak lepas dari etos kerja yang buruk yang secara langsung memengaruhi kualitas kerja. Selain itu, budaya "orientasi proyek" masih mengurat akar.