Duh, mutasi virus corona B.1.1.7 ditemukan di DKI Jakarta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mutasi virus corona B.1.1.7 telah ditemukan dalam sampel yang dianalisis dari empat provinsi, salah satunya DKI Jakarta. 

Seperti diberitakan Kompas.id, varian baru virus SARS-CoV-2 yang lebih menular itu ditemukan dalam tiga sampel yang berasal dari DKI Jakarta. Sisanya berasal dari Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara masing-masing satu sampel. 

Berdasarkan data di Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, Senin (8/3), dari 539 urutan genom SARS-CoV-2 yang didaftarkan di GISAID, bank data genom virus global, sebanyak 515 merupakan urutan genom keseluruhan atawa whole genome sequencing (WGS). 


Dari sampel ini telah ditemukan enam WGS varian VUI202012/01 GR/501.Y.V1 B.1.1.7. 

Semua sampel ini didaftarkan Balai Litbang Kementerian Kesehatan (Balitbangkes) dari sampel yang dikumpulkan pada Januari-Februari 2021. Sebanyak tiga sampel dari DKI Jakarta, satu dari Kalimantan Selatan, satu dari Sumatra Utara, dan satu dari Sumatra Selatan. 

"Sampai saat ini Litbangkes sudah melaporkan enam kasus B.1.1.7, bertambah empat orang," kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio. 

Baca Juga: Kasus turun, tingkat keterisian kamar tidur rumah sakit rujukan Covid-19 DKI 60%

Amin mengaku belum mengetahui apakah sampel ini didapatkan dari pelaku perjalanan dari luar negeri yang dikarantina atau sudah di komunitas. "Info rincinya di Litbangkes," katanya. 

Kepala Litbangkes Kementerian Kesehatan Slamet Basir yang dihubungi tidak memberikan respons. 

Pada awal Januari 2021, Menristek/BRIN Bambang PS Brodjonegoro dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menandatangani nota kesepahaman tentang surveilans genom virus SARS CoV-2.    Lembaga Eijkman menjadi pemimpin konsorsium dengan melibatkan laboratorium yang ada di perguruan tinggi ataupun LPNK di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN. 

Peneliti genomik molekuler dari Aligning Bioinformatics dan anggota Konsorsium Covid-19 Genomics UK, Riza Arief Putranto, mengatakan, surveilans genomik merupakan kunci untuk mencegah penyebaran lebih luas varian baru SARS-CoV-2. 

Selain varian B.1.1.7 yang telah diketahui lebih menular dan berpotensi meningkatkan keparahan dan risiko kematian, kita juga perlu mewaspadai varian-varian lain, khususnya varian P.1 dan varian B.1.351. (Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Ditemukan di Jakarta".

Selanjutnya: Kasus sembuh Corona RI bertambah hingga total 1.182.687 orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari