Duh, pasar kamera digital tergerus pasar ponsel pintar, bagaimana strategi produsen?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Gempuran ponsel pintar atau smartphone yang menghadirkan kamera dengan resolusi tinggi dan cenderung lebih murah, membuat penjualan kamera dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Agar pasar kamera tidak tergerus, produsen kamera terpaksa harus putar otak untuk melawan smartphone dengan menghadirkan produk-produk yang lebih canggih. Seperti misalnya penjualan kamera dari PT Datascrip. Distributor tunggal kamera Canon di Indonesia mencatat adanya penurunan permintaan di pasar kamera sebesar 50% kuartal I-2020 tahun 2020.

Sintra Wong, Assistent Director Marketing Division Canon Business Unit PT Datascrip bilang, meskipun penjualan turun pihaknya optimis pasar kamera digital masih menjanjikan, mengingat berbagai kebutuhan khusus dalam fotografi masih belum bisa dipenuhi oleh kamera ponsel.


"Seperti fotografi aksi kecepatan tinggi, pengambilan foto dalam kondisi minim cahaya, ataupun jarak pengambilan foto yang jauh," katanya kepada KONTAN, Jumat (26/6).Nah, untuk bertahan dari gempuran kamera smartphone yang canggih dan lebih murah itu, Canon berkonsentrasi melahirkan produk berteknologi tinggi, yang tidak dapat dilakukan kamera smartphone.

Baca Juga: Realme C11 diperkenalkan ke pasar Indonesia dan Malaysia pekan depan

Canon akan berkonsentrasi untuk menghadirkan produk inovatif untuk memenuhi kebutuhan pengambilan foto dan video berkualitas tinggi dalam berbagai kondisi pemotretan. "Yang tidak dapat dilakukan dengan kamera ponsel," tandasnya. Tahun lalu, Datascrip mencatat semua kategori mengalami penurunan penjualan, termasuk kategori kamera mirrorless. Penurunan total pasar kamera digital tahun 2019 turun sekitar 25% dibandingkan 2018. Di mana, Datascrip membidik target penjualan kamera mirorless Canon sebesar 40% dari total penjualan atau di kisaran angka 48.000 unit. Sedangkan saat ini, penjualan Canon sebagian besar masih didominasi oleh penjualan kamera DSLR

Camera & Imaging Products Association (CIPA) mencatat, sejak tahun 2010 penjualan kamera digital terus menurun. Turunnya penjualan kamera digital disebabkan oleh banyaknya smartphone dengan kamera yang cukup canggih dan memberikan banyak fitur seperti kamera digital pada umumnya. Apalagi harga telepon selular pintar tak berbeda jauh dengan harga kamera digital.

Baca Juga: Samsung kembali rilis dua ponsel lipat di bulan Agustus, versi murah hadir di 2021

Produsen kamera lainnya yakni, PT Fujifilm Indonesia yang pasar kamera low-endnya tergerus produk kamera dari smartphone. Namun, Marketing Manager Electronic Imaging Division Fujifilm Indonesia, Anggiawan Pratama yakin, penjualan dapat kembali terangkat.

Alasannya, saat ini Fujifilm terus berinovasi menciptakan produk dengan kualitas yang lebih unggul dari smartphone. "Kami yakin pasar digital camera tidak akan hilang, melainkan ke depannya akan beralih ke kamera digital kelas high-end," pungkasnya.

Terkait dengan pandemi, Anggiawan bilang, bahwa performa penjualan semakin menurun. Dibandingkan tahun lalu, penjualan sejak Maret turun sampai 70%. "Sebelum pandemi penjualan kami masih cukup baik. Kami berharap saat new normal ekonomi dan penjualan perlahan pulih," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Pratama Guitarra