Duh, Rusia dan Turki diduga telah melakukan kejahatan perang di Suriah



KONTAN.CO.ID - JENEWA. Hasil investigasi penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemukan, Rusia telah membunuh warga sipil dalam serangan udara di Suriah tahun lalu. Sementara, pemberontak yang bersekutu dengan Turki melakukan pembunuhan dan penjarahan di daerah-daerah Kurdi. Tindakan tersebut bisa menjadi kejahatan perang yang dilakukan oleh Moskow dan Ankara.

Melansir Reuters, sebuah laporan oleh komisi PBB menemukan bahwa Rusia -sekutu utama pemerintah Suriah melawan pemberontak dan militan- melakukan serangan udara di pasar rakyat dan sebuah kamp untuk para pengungsi yang menewaskan puluhan warga sipil pada bulan Juli dan Agustus.

"Dalam kedua insiden itu, Angkatan Udara Rusia tidak mengarahkan serangan ke sasaran militer tertentu, yang merupakan kejahatan perang karena melancarkan serangan tanpa pandang bulu di wilayah sipil," kata laporan itu seperti yang dilansir Reuters.


Baca Juga: Lagi, dua tentara Turki terbunuh dan enam lainnya terluka di Idlib, Suriah

Ini juga menggambarkan pelanggaran oleh kelompok pemberontak yang bersekutu dengan Turki selama serangan di daerah-daerah yang dikuasai Kurdi. Dikatakan bahwa jika pemberontak bertindak di bawah kendali pasukan militer Turki, para komandan tersebut mungkin bertanggung jawab atas kejahatan perang.

Paulo Pinheiro, ketua komisi PBB, dalam konferensi pers mengatakan pihaknya telah menambahkan nama yang terkait dengan kejahatan terbaru ke dalam daftar rahasia tersangka pelaku. Ia telah menerima 200 permintaan dari otoritas pengadilan di seluruh dunia untuk informasi tentang kejahatan yang dilakukan selama perang sembilan tahun di Suriah.

Baca Juga: Turki menyerang, Rusia kirim kapal perang ke-4 ke Suriah

Dalam laporan itu, yang mencakup kejadian mulai periode Juli 2019 hingga Februari 2020, para penyelidik mengecam serangan "sengaja" oleh pemerintah Suriah dan pasukan sekutu di situs sipil yang dilindungi, termasuk rumah sakit dan sekolah.

"Ada kejahatan perang yang secara sengaja meneror penduduk untuk memaksanya pindah. Kami melihat gambar yang muncul dengan sangat jelas misalnya di Idlib di mana, karena tempat-tempat ini dibom, orang-orang harus pindah," kata anggota panel Hanny Megally.

Baca Juga: Makin berkobar, militer Turki lagi-lagi tembak jatuh jet tempur Suriah

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie