Duh, Rusia mulai kehabisan dana tunai!



MOSCOW. Rusia benar-benar berada di posisi sulit. Saat ini, Rusia mulai kehabisan dana tunai.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan Rusia, setelah dua tahun mengalami resesi ekonomi, jumlah cadangan devisa Rusia melorot tajam menjadi US$ 32,2 miliar pada bulan ini. Padahal pada September 2014 lalu, posisi cadev Rusia berada di level US$ 91,7 miliar. Pada waktu itu harga minyak mulai anjlok.

Kondisi ini diprediksi semakin memburuk. Sejumlah analis memprediksi, cadev akan kembali mengerucut ke posisi US$ 15 miliar pada akhir tahun ini. Bahkan setelah itu, posisi cadev akan mengering sama sekali.


"Pada tingkat saat ini, dana cadev akan habis pada pertengahan 2017, atau mungkin beberapa bulan setelahnya," jelas Ondrej Schneider, chief economist of Institute of International Finance.

Sekadar informasi, cadev Rusia didisain untuk mengatasi defisit pada anggaran belanja nasional saat pendapatan dari minyak dan gas melorot.

Nah, anggaran belanja Rusia tahun 2016 didasarkan pada asumsi negara tersebut mampu menjual minyak di level US$ 50 per barel.

Hanya saja, harga rata-rata minyak pada delapan bulan pertama tahun ini tak lebih dari US$ 43 per barel. Minyak sekarang hanya menyumbang sekitar 37% dari total pendapatan pemerintah. Padahal, dua tahun lalu, sumbangan pendapatan dari minyak mencapai 50%.

Pemerintah Rusia akan merilis anggaran tahun depan setelah pemilu parlemen yang dihelat pekan ini.

Dengan penurunan cadev yang cukup tajam ini, Rusia harus mencari jalan untuk menambah cadangan lagi. Indikasinya, saat cadev melorot, pemerintah mulai melirik dana kesejahteraan masyarakat.

Menurut Kremlin, posisi dana kesejahteraan mencapai US$ 70 miliar lebih. Sebenarnya dana ini bukan ditujukan untuk mengatasi defisit anggaran, melainkan untuk mendanai kontrak pensiun dan proyek investasi berskala besar.

Hanya saja, lanjut Schneider, aset dari dana kesejahteraan ini tidak terlalu likuid. Shingga secara teknis, pemerintah sulit menarik dana ini secara agresif.

Dalam mengatasi gejolak ekonomi mereka, bank sentral Rusia sudah memangkas suku bunga acuannya menjadi 10% dari sebelumnya 10,5%0%.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie