Duh, jumlah nasabah Manulife jauh dari target awal



JAKARTA. PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) sepertinya harus legowo melewati tahun ini. Pasalnya, pertumbuhan nasabahnya tidak sesuai ekspektasi, yakni cuma 3% pada semester pertama tahun ini menjadi 53.000 orang ketimbang posisi akhir tahun lalu yang 51.600 nasabah.

Padahal, berdasarkan temuan Manulife Investor Sentiment Index (MISI), sentimen positif terhadap investasi di Indonesia meningkat 9 poin menjadi 57 poin. Optimisme ini menempatkan Indonesia sebagai negara kedua paling optimis setelah Filipina. Bahkan, jauh lebih tinggi ketimbang rata-rata negara di Asia yang hanya 24 poin.

Legowo Kusumonegoro, Direktur Utama MAMI, beberapa waktu lalu menyebutkan, penambahan jumlah nasabah menjadi fokus perusahaan tahun ini. Perusahaan manajer investasi yang berbasis di Kanada tersebut bahkan mematok pertumbuhan nasabah tahun ini mencapai 20%.


Namun, apa boleh buat? Kenyataannya, Putut Endro Andanawarih, Director of Business Development MAMI mengatakan, pertumbuhan nasabahnya hanya 3% menjadi 53.000 sampai semester pertama ini. “Kami akan rilis produk baru untuk meningkatkan nasabah,” ujarnya, Kamis (25/9), enggan menyebut lebih detail.

Kendati pertumbuhan nasabahnya melambat, MAMI membukukan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 8% atau menjadi Rp 48,3 triliun sampai semester pertama ini. Sebanyak 40% - 50% dari total dana kelolaan itu ditempatkan di saham. Diikuti oleh pendapatan tetap, pasar uang, serta campuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan