JAKARTA. Tarik ulur pengesahan
tax amnesty yang diramal baru rampung kuartal ketiga 2016, belum banyak berpengaruh di pasar saham. Jika
tax amnesty diteken, barulah pengaruh bagi pasar modal akan terasa. Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan, dengan adanya
tax amnesty, daya beli masyarakat akan meningkat dan ekonomi berjalan baik. Imbasnya kinerja emiten yang ada di bursa akan juga terdongkrak. Selain itu, proporsi kepemilikan asing di pasar modal Indonesia juga bakal berubah. Dengan pengampunan pajak ini, bakal banyak orang yang dulu memilih menaruh dana di luar negeri berpaling dan memilih menanamkan investasi di dalam negeri.
"Kepemilikan asing di saham selama ini 60%-65%, porsinya akan mengecil. Juga di SUN, sekarang asing masih 38% nanti bakal lebih kecil. Jadi ini sangat positif," kata Hans, Kamis (7/4). Senada, David Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital mengatakan, penerapan
tax amnesty bakal menjadi
booster bagi perekonomian Indonesia. Selama ini dana taipan Indonesia yang berada di luar negeri sangat banyak dan berpotensi menjadi pengerek ekonomi. Namun David mengingatkan, implementasi tax amnesty harus sesuai janji pengampunan. Pemerintah harus membuka lembaran baru dan meyakinkan para pengusaha yang terlanjur nyaman menaruh dana di luar negeri. "Kalau aturan itu sukses, bukan mustahil indeks bisa tembus 7.000, tapi kan kita harus lihat dulu implementasinya. Mekanisme
tax amnesty akan seperti apa? Apa saja yang diampuni dan DPR setuju tidak?" beber David. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, justru mengatakan, belum bisa dipastikan kebijakan ini akan berimbas positif bagi pasar modal. Belum tentu dana yang dibawa pulang akan ditempatkan di pasar modal. "Pasar berharap memang dana ini akan dibawa masuk ke portofolio di pasar modal, tapi biasanya dana yang masuk ke pasar modal relatif tidak akan besar," kata Satrio. Taipan Indonesia yang diluar negeri bakal lebih banyak mengincar pasar surat utang. Sehingga efek yang ditunggu pelaku pasar tidak akan signifikan seperti yang diharapkan.
"Minimal ada rembesan dan dampak ke pasar modal. Tapi kan kita belum pernah melakukan
tax amnesty, jadi belum tentu hasilnya akan seperti yang diharapkan, yang jelas ada
capital inflow yang akan masuk," lanjutnya. Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities mengatakan,
tax amnesty harus dibarengi dengan implementasi pelayanan dan pengawasan yang baik. Reza memperkirakan kalaupun
tax amnesty sukses, dana akan banyak masuk ke surat utang karena banyak pertimbangan, seperti nilai tukar rupiah dan suku bunga acuan alias Bi rate yang refleksinya terlihat di surat utang. Pergerakan surat utang itu lebih stabil dan volatilitas tidak tinggi. "Tapi kalau mereka sudah nyaman berinvestasi di Indonesia akan meningkatkan profil risiko ke pasar saham juga," terang Reza. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie