Dukun Peru mencoba memprediksi pemenang pemilu AS, Trump atau Biden?



KONTAN.CO.ID - LIMA. Dengan asap dupa, bunga dan foto Presiden Donald Trump dan pesaingnya dari Demokrat Joe Biden, dukun Peru melakukan ritual leluhur pada hari Rabu (16/9/2020). Mereka mencoba untuk memprediksi siapa pemenang dari pemilihan presiden AS yang akan dihelat pada 3 November mendatang.

Melansir Reuters, dengan menyanyikan dan meniup instrumen cangkang Andes tradisional, para dukun, yang mengenakan pakaian warna-warni, menyerukan "Pachamama", atau ibu bumi, agar pemungutan suara AS berlangsung dengan damai, tanpa serangan atau sihir apa pun di antara pesaingnya.

Dukun Ana María Simeón, selama ritual yang diadakan di ruangan remang-remang di sebuah bangunan tua di pusat kota Lima, mengatakan dia mendukung Biden.


“Itulah sebabnya kami membersihkannya (...) kami telah melihat bahwa mereka menyerangnya dengan sihir, dengan boneka hitam, dengan boneka voodoo mereka membayangi untuk mengeluarkannya,” kata dukun yang tampil dengan kalung yang melilit lehernya. 

Baca Juga: Walau banyak kritik, Trump tetap mengadakan kampanye di dalam ruangan

Selama ritual, para dukun, yang mengenakan ponco dan jubah Andes, menggosok tanaman obat, buah-buahan, dan bahkan ular hidup pada foto kandidat Partai Demokrat Biden dan Trump dari Partai Republik.

Menurut jajak pendapat Reuters / Ipsos pada hari Rabu, Biden memimpin Trump secara nasional di antara kemungkinan pemilih AS dengan unggul 9 poin persentase, dengan 50% dari kemungkinan pemilih berencana untuk memberikan suara untuk Biden sementara 41% melakukan hal yang sama untuk Trump.

Baca Juga: Sembunyikan ancaman corona, Biden sebut Trump layaknya kriminal

Sementara itu, "Energi yang bagus untuk Tuan Donald Trump," kata dukun ahli Pablo Torres Dia membawa ular di salah satu bahunya setelah menyemprotkan cairan aneh dari mulutnya ke gambar Trump.

"Mengapa? Karena dia pantas, dia butuh energi yang bagus, getaran yang baik dari para pengikutnya,” ujarnya. “Kami adalah pendukung pria itu. Dia akan menang; dia adalah seorang pemenang."

Selanjutnya: Trump rela pakai uangnya sendiri untuk memenangkan pemilu AS

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie