Dukung Akses Sanitasi Coca-Cola Indonesia Mulai Program Safe Water Gardens



KONTAN.CO.ID - Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) mengembangkan program WASH+ untuk mengintegrasikan solusi inovatif di bidang air dan sanitasi di beberapa kota. Tak hanya itu, CCEP Indonesia juga memberi pelatihan pemanfaatan lahan terbatas untuk pertanian keluarga (micro-farming) dan pengelolaan sampah yang efektif.

Program ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap pengelolaan air yang bertanggung jawab dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat, seperti tertuang dalam komitmen keberlanjutan CCEP, This Is Forward.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan bahwa hanya sekitar 7 juta rumah tangga di Indonesia memiliki akses ke sanitasi yang aman, sementara 11 juta orang masih melakukan praktik buang air besar sembarangan (BABS). Menghadapi tantangan ini,


Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia menyatakan air adalah sumber daya vital bagi alam, masyarakat, dan produk CCEP Indonesia. Melalui WASH+, CCEP Indonesia berkomitmen untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 6 tentang akses air bersih dan sanitasi dan nomor 11 tentang kota dan permukiman yang berkelanjutan.

Baca Juga: Begini Strategi Tata Kelola Air Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia

“Melalui upaya pengembalian 100% volume air yang kami gunakan dalam minuman yang kami produksi pada tahun 2030. Program ini juga mendukung upaya kami mencapai 100% penggunaan air regeneratif di lokasi-lokasi utama,” kata Lucia dalam keterangan resminya ke KONTAN, Jumat (19/7).

Tidak berhenti pada penyediaan akses air bersih yang aman, Karina juga menambahkan, program ini diharapkan turut serta memberikan peluang ekonomi baru melalui pelatihan micro-farming dan mendorong praktik pengelolaan sampah yang lebih baik, sejalan dengan target pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

Desa Kutamaneuh dipilih sebagai lokasi proyek percobaan WASH+ setelah survei menyeluruh di beberapa wilayah Bogor, Bekasi, dan Karawang. Pemilihan ini didasarkan pada kebutuhan mendesak akan akses sanitasi yang lebih baik dan komitmen masyarakat setempat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Inisiatif program WASH+ ini mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, salah satunya Kepala Desa Kutamaneuh.  Adang Esan, Kepala Desa Kutamaneuh bilang persoalan sanitasi ini menjadi salah satu perhatian yang besar bagi masyarakat di Desa Kutamaneuh.

“Kami menyadari bahwa akses sanitasi yang aman dapat membantu kami mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih dan asri. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi program WASH+ ini sekaligus berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan program agar bisa berjalan lancar dan sesuai harapan,” ujarnya.

WASH+ diharapkan memberikan manfaat komprehensif bagi masyarakat. Program ini akan meningkatkan akses air bersih, memperbaiki kebiasaan sanitasi dan kebersihan, membuka peluang mata pencaharian baru, dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengurangi risiko penyakit yang ditularkan melalui air. Program ini ditargetkan rampung pada November 2024, didukung oleh mitra seperti Water Stewardship Indonesia dan Safe Water Gardens.

Baca Juga: CCEP Indonesia Dorong Praktik Ekonomi Sirkular

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani