Dukung booster vaksin Covid-19 jika dilakukan sesuai prioritas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menggodok rencana vaksinasi Covid-19 ketiga atau booster. Langkah ini diperlukan demi mengantisipasi gelombang ketiga wabah Covid-19 di Indonesia.

Mengutip catatan Kontan.co.id sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, pemberian vaksin merupakan upaya untuk keluar dari pandemi Covid-19. Semakin banyak masyarakat menerima vaksin dosis pertama dan kedua, upaya pengendalian bisa tercapai. 

Pemerintah juga menyiapkan skenario jika diperlukan vaksinasi tambahan. Mengingat, beberapa negara dan studi sudah merekomendasikan pemberian vaksin dosis ketiga bagi tiga kelompok utama. Pertama, bagi orang dewasa di atas usia 18 tahun dengan masalah kekebalan. Kedua, lansia berusia di atas 70 tahun, dan ketiga, tenaga kesehatan. 


Lebih lanjut diungkapkan, pemberian vaksin dosis ketiga diperlukan mengingat tingkat kemanjuran  vaksin untuk melawan penyakit (efikasi) akan menurun setelah enam bulan pasca disuntik.  "Untuk antisipasi penurunan efikasi itu, kami menyusun skenario vaksin dosis ketiga," ungkapnya. 

Baca Juga: Urgensi vaksinasi ketiga ada, namun idealnya bukan dalam waktu dekat

Asal tahu saja, sebelumnya  pemerintah sudah memberikan vaksinasi darurat dosis ketiga kepada tenaga kesehatan. Diperkirakan tahun depan, pemerintah memberikan vaksin serupa kepada masyarakat umum. 

Direktur PT Kino Indonesia Tbk (KINO) Budi Muljono menilai, booster vaksin merupakan rencana yang positif demi memastikan kesehatan masyarakat yang lebih terjaga. Termasuk, kekebalan terhadap Covid-19 dengan mutasi variannya yang beragam. 

"Saya pribadi akan dengan senang hati menerima vaksin booster tersebut karena akan lebih mendukung kekebalan tubuh," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (1/9). Adapun untuk saat ini, ia telah menerima vaksin dosis pertama dan kedua. 

Ia pun merasa tidak keberatan jika harus membayar untuk mendapatkan vaksin booster ini. Dengan catatan, prioritas masyarakat yang seharusnya sudah menerima vaksin terpenuhi terlebih dahulu. Termasuk, masyarakat yang saat ini masih menunggu vaksin dosis satu dan dosis dua. 

Tidak jauh berbeda, Analis NH Korindo Sekuritas Dimas Wahyu Putra mengungkapkan, ia tidak mempermasalahkan jika booster vaksin harus berbayar. Akan tetapi, ia akan melihat kondisi terakhir terlebih dahulu. 

"Kalau meningkat lebih mengkhawatirkan, seperti banyak yang kena walaupun sudah vaksin lengkap, baru akan tambah booster," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (1/10). Pertimbangan ini juga dilakukan mengingat masih banyak masyarakat yang saat ini masih belum menerima vaksin, yang seharusnya diprioritaskan terlebuh dahulu. 

Asal tahu saja, mengutip halaman Covid-19.go.id, per Kamis (30/9), sebanyak 91.079.024 orang sudah menerima vaksin dosis ke-1. Sementara penerima vaksinasi ke-2 mencapai 51.113.360 orang. Adapun penerima vaksinasi ke-3 mencapai 932.482 orang. Adapun target sasaran vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720 orang. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: UPDATE Vaksinasi Covid-19 per 1 Oktober: Ada penambahan vaksinasi 1.719.337 dosis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat