Dukung Food Estate di Gresik, Kementerian PUPR Rampungkan Lumbung Air Sukodono



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian PUPR, menyelesaikan pengerjaan Lumbung Air Sukodono di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan lumbung air tersebut dilakukan sejak 2016.

Adapun Lumbung Air Sukodono diperuntukkan sebagai pemenuhan ketahanan air dan pangan di wilayah tersebut. Utamanya dalam mendukung pengembangan food estate hortikultura di kawasan pedesaan yang komoditas utamanya buah mangga.

"Penyediaan sarana dan prasarana air salah satunya melalui pembangunan embung untuk ketahanan air dan ketahanan pangan. Saya pesan tolong lebih dilakukan penghijauan di sekitar embung, terlebih lokasinya berdekatan dengan perkebunan mangga" kata Basuki dalam siaran pers, Senin (22/8).

Baca Juga: Kunker, Jokowi akan Luncurkan Food Estate dan Serahkan Sertifikat Tanah di Sidoarjo

Direktur Air Tanah dan Air Baku Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Agus Rudyanto menjelaskan, lumbung air tersebut memiliki luas genangan 28,65 Hektar dan total volume tampungan dari kolam lumbung 1, lumbung 2, lumbung 3, dan kolam penenang sebanyak 1,6 juta meter kubik.

"Embung ini diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan air pertanian lahan irigasi seluas 2.233 ha," ujarnya.

Adapun dari total luas daerah irigasi 2.233 hektar, sebanyak 250 hektar akan ditanami mangga oleh PT Galasari selaku pengelola perkebunan mangga. Kemudian sisanya sekitar 1.900 hektar untuk tanaman hortikultura lainnya untuk para petani sekitar.

"Irigasi Sukodono dibagi menjadi tiga blok yakni blok kiri, tengah dan kanan. Blok kiri untuk lahan irigasi sekitar 900 ha, saat ini BBWS Bengawan Solo sudah membangun jaringan irigasinya berupa box-box untuk menyalurkan air sebanyak kurang lebih 36 buah," kata Agus.

Baca Juga: Jokowi akan Kunjungi IKN untuk Groundbreaking Istana Negara Bulan Ini

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama menambahkan, selain untuk irigasi, lumbung air ini juga difungsikan untuk pemenuhan air baku sebesar 30 liter/detik bagi 9 desa yang berada di dua kecamatan.

"Saat ini pada tahun 2022, sedang dilakukan rehabilitasi embung untuk penanganan longsor, ditargetkan rampung pada akhir 2022. Untuk ke depannya sesuai arahan Menteri PUPR pengelolaan air bakunya akan bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .