KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) berkomitmen untuk terus meningkatkan pembiayaan ke sektor bisnis berkelanjutan (
sustainable business activities), salah satunya yakni
green financing.
Green financing adalah investasi keuangan yang mengalir ke proyek-proyek pembangunan berkelanjutan dan inisiatif, produk lingkungan dan kebijakan yang mendorong pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto menyampaikan, pihaknya melihat potensi
green financing di Indonesia masih sangat besar. Mengingat, kata dia, masyarakat Indonesia kian sadar atas penerapan ESG (Environmental, Social, and Governance).
“Oleh karenanya BRI menyambut baik semua inisiatif atau kebijakan yang ujungnya meningkatkan praktik ESG di Indonesia,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/2).
Baca Juga: Portofolio Kredit Berkelanjutan Bank BRI Tembus Rp 695 Triliun pada 2022 Aestika mengungkapkan, dalam implementasi ESG dan Sustainable Finance, perseroan telah melakukan identifikasi dan klasifikasi portofolio penyaluran kredit berkelanjutan, termasuk ke sektor hijau. “Sampai dengan Desember 2022, portofolio kredit hijau BRI mencapai Rp 78,8 triliun, atau setara dengan 7,7% dari total portofolio kredit BRI,” ungkapnya. Selain itu, lanjut Aestika, pihaknya mencatat penyaluran pinjaman ke sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) senilai Rp 7,1 triliun. Menurutnya, ini mengalami peningkatan sebesar 26,8%
year on year (YoY) dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 5,6 triliun. “Hal ini merupakan bentuk dukungan BRI terhadap rencana pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang rendah emisi dan berkelanjutan, yang tertuang dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2060 atau lebih cepat, serta Roadmap PLN berupa transisi energi dari tak terbarukan, menjadi energi baru terbarukan,” tandasnya.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) digadang-gadang akan mengeluarkan kebijakan
coal transition menjadi salah satu yang masuk kategori hijau, sehingga bank dapat memberikan kredit ke sektor tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari