KONTAN.CO.ID -  Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia, dikenal tidak sepenuhnya hidup dengan gaya seorang miliarder.

Pendiri Microsoft ini bahkan menyatakan keinginannya untuk keluar dari daftar miliarder, sejalan dengan komitmennya menyumbangkan sebagian besar kekayaannya melalui Yayasan Bill & Melinda Gates.  

Gates terkenal karena filantropinya dan gaya hidup sederhana. Ia memakai jam tangan Casio senilai US$ 10, memiliki Kartu Emas McDonald’s untuk menikmati Big Mac gratis di seluruh dunia, serta tidak tertarik memamerkan kekayaannya lewat mobil mewah atau pakaian desainer.

Namun, meskipun hemat, ia tak segan mengeluarkan uang untuk hal-hal tertentu, termasuk jet pribadi, properti besar, atau mendukung hobi berkuda putrinya, Jennifer.  

Baca Juga: Bill Gates Tak Percaya Konsep Istirahat saat Mendirikan Microsoft

Salah satu contohnya adalah peternakan kuda Jennifer di Wellington, Florida, Amerika Serikat yang dibeli Gates seharga US$ 8,7 juta. Properti ini memiliki fasilitas lengkap, termasuk kandang untuk 20 kuda dan akses ke Festival Berkuda Musim Dingin.

Namun, pada satu kesempatan, Gates didenda US$ 42.000 akibat pelanggaran peraturan setempat terkait lokasi tempat pembuangan kotoran yang terlalu dekat dengan badan air.  

Kota Wellington mengharuskan tempat pembuangan kotoran berjarak minimal 100 kaki dari badan air, tetapi fasilitas di peternakan itu melanggar aturan tersebut. Selain itu, izin bangunan untuk fasilitas itu tidak pernah diperoleh.

Denda sebesar US$ 250 per hari dikenakan hingga total mencapai US$ 42.000, meskipun peringatan telah diberikan selama beberapa bulan sebelumnya.  

Dukungan Gates terhadap ambisi Jennifer di bidang berkuda tidak berhenti di situ.

Baca Juga: Bill Gates Tak Lagi Masuk Jajaran 10 Miliarder Terkaya di Dunia?

Saat Jennifer berusia 15 tahun, Gates menghabiskan US$ 1 juta untuk kompetisi pertamanya.

Ia menyewa empat kuda berkualitas tinggi dan menyewa rumah mewah berisi delapan kamar tidur di Wellington senilai US$ 600.000 demi memastikan Jennifer memiliki akses ke fasilitas terbaik.  

Editor: Noverius Laoli