KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung upaya percepatan transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik yang dimulai dari sepeda motor. Dimana pemerintah menargetkan sebanyak 2 juta sepeda motor listrik di Indonesia pada tahun 2025. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, jumlah pengguna sepeda motor di Indonesia sekitar 133 juta lebih. Dimana terdapat 5 juta permintaan setahun, bahkan sebelum pandemi ada 10 juta permintaan. Hal tersebut artinya Indonesia memiliki pasar yang besar dan bisa menjadi game changer yang bisa mempercepat transisi ke kendaraan listrik.
Guna mendorong percepatan implementasi penggunaan kendaran listrik secara massal di Indonesia, Pemerintah sudah mendorong melalui regulasi, menggandeng perguruan tinggi dengan penelitian, dan pelaku industri untuk melaksanakan dengan masif dan memproduksi kendaraan listrik dengan harga yang lebih ekonomis dan dengan kualitas yang baik.
Baca Juga: Sektor Otomotif dan Real Estate Berhasil Pulih, Bagaimana Kelanjutan Insentif Pajak? Sejumlah regulasi dan kebijakan telah dikeluarkan oleh Kemenhub dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. “Kami mendorong Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) secara gratis agar memberikan suatu kemudahan-kemudahan dan saat ini sudah ada sekitar 28.000 SRUT kendaraan listrik yang kita selesaikan,” jelas Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (4/10). Menurutnya negara-negara di dunia telah sepakat untuk menurunkan kadar emisi sebesar 29% di tahun 2030 dan zero emisi di tahun 2060 dan hal tersebut bukanlah target yang ringan. "Namun saya meyakini ada suatu equilibrium (titik keseimbangan baru) yang datang lebih cepat dengan adanya sinergi dan kolaborasi dari pemerintah, perguruan tinggi, pelaku industri dan masyarakat,” ucapnya. Budi menambahkan terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan dan terus ditingkatkan dalam transformasi tersebut. Diantaranya, kualitas baterai, memperbanyak stasiun pengisian atau tempat penggantian baterai yang bisa didapatkan dengan mudah, kualitas mesin dari kendaraan listrik.
Baca Juga: MIND ID Gandeng Arrival untuk Pengembangan Kendaraan Listrik Ia mengatakan, semakin banyak pengguna sepeda motor listrik selain menyehatkan bumi dari polusi udara, juga diharapkan dapat membantu mengurangi subsidi energi BBM yang mencapai Rp 502 triliun. "Kita harapkan subsidi ini akan berkurang seiring dengan semakin banyaknya pengguna kendaraan listrik. Uang yang tadinya untuk subsidi BBM, bisa kita gunakan untuk membangun bangsa ini,” tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi