Dukung JKN-KIS, Mandiri Salurkan Pinjaman Talangan untuk Faskes BPJS Kesehatan



Bank Mandiri menyiapkan pembiayaan khusus berupa Supply Chain Financing (SCF) untuk pembayaran tagihan oleh 9 penyedia fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan di Solo dengan limit total Rp126 miliar. Diharapkan, skema pembiayaan ini dapat membantu pengelolaan cash flow fasilitas kesehatan serta mendukung penyediaan layanan kesehatan komprehensif bagi masyarakat.

Penyedia fasilitas kesehatan tersebut yakni RS Panti Wilasa Citarum, RS Panti Wilasa Cipto, RS Panti Waluyo Solo, RS Ngesti Waluyo Temanggung dan RS Bethesda. Di samping itu, pembiayaan SCFjuga akan diberikan kepada RS Panti Rahayu Purwodadi, RS Sinar Kasih Purwokerto, RS Waluyo Purworejo dan RS Bethesda Lempuyangwangi.   Perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut ditandatangani oleh Direksi Rumah Sakit, Pimpinan Bank Mandiri dan Pimpinan BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Tengah disaksikan oleh Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso dan Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandardi Solo, Kamis (27/9).    Melalui kerjasama ini, Bank Mandiri akan membayar tagihan klaim fasilitas kesehatan tersebut setelah tagihan diakseptasi oleh BPJS Kesehatan. Adapun limit pembiayaan akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penyedia fasilitas kesehatan.   “Dukungan pembiayaan ini juga diharapkan dapat memberikan kepastian dan kenyamanan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan terbaik dari mitra BPJS Kesehatan. Ke depan, kami akan bersinergi dengan BPJS Kesehatan untuk mensosialisasikan fasilitas ini ke fasilitas-fasilitas kesehatan penyedia layanan BPJS kesehatan,” kata Alexandra.

Dijelaskannya, secara nasional, Bank Mandiri telah memberikan pembiayaan kepada penyedia fasilitas kesehatan mitra BPJS kesehatan sejak tahun lalu, dimana dana talangan yang tersalurkan mencapai Rp500 miliar ke lebih dari 50 rumah sakit hingga Agustus 2018.


Bank Mandiri telah bersinergi dengan BPJS Kesehatan melalui penggunaan produk dan layanan Bank Mandiri untuk mendukung operasional cabang, layanan mandiri cash management untuk pengelolaan likuiditas, serta layanan collection untuk pembayaran iuran peserta BPJS Kesehatan segmen individu dan badan usaha di jaringan Bank Mandiri.    Pada tahun lalu, frekuensi penerimaan iuran BPJS Kesehatan melalui Bank Mandiri rata – rata mencapai 1,5 juta transaksi per bulan, sementara total volume transaksi pada sepanjang 2017 mencapai lebih dari Rp.45 triliun yang bersumber dari iuran peserta segmen individu, badan usaha dan Penerima Bantuan Iuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tony Ardianto