JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mendukung rencana pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Rencananya, perusahaan ini akan menyediakan pasokan gas sebanyak 5 juta kaki kubik per hari.Presiden Direktur MEDC Lukman Mahfoedz menjelaskan, pasokan gas tersebut berasal dari Blok South Sumatera. "Perundingan harga sedang berjalan. Kami yakin diselesaikan secepatnya," katanya kepada KONTAN, Jumat (13/1).Seperti diketahui, pemerintah berencana membatasi penggunaan BBM subsidi per 1 April 2012 mendatang. Rencananya, pemerintah akan mengalihkan angkutan umum memakai gas dengan memberikan alat konversi secara cuma-cuma.Lukman mengaku pihaknya selama ini telah mendukung rencana pengalihan gas itu. Menurutnya, MEDC sudah memasok 0,5 juta kaku kubik gas ke Palembang, Sumatera Selatan. Program konversi BBM ke bahan bakar gas di Palembang sudah mulai dilakukan 2011 lalu. Dari 300 unit bis dan 2.000 unit angkutan umum di daerah itu, tahun lalu sudah ada 60 unit yang menggunakan bahan bakar gas. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dukung konversi gas, MEDC pasok 5 juta kubik gas per hari
JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mendukung rencana pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Rencananya, perusahaan ini akan menyediakan pasokan gas sebanyak 5 juta kaki kubik per hari.Presiden Direktur MEDC Lukman Mahfoedz menjelaskan, pasokan gas tersebut berasal dari Blok South Sumatera. "Perundingan harga sedang berjalan. Kami yakin diselesaikan secepatnya," katanya kepada KONTAN, Jumat (13/1).Seperti diketahui, pemerintah berencana membatasi penggunaan BBM subsidi per 1 April 2012 mendatang. Rencananya, pemerintah akan mengalihkan angkutan umum memakai gas dengan memberikan alat konversi secara cuma-cuma.Lukman mengaku pihaknya selama ini telah mendukung rencana pengalihan gas itu. Menurutnya, MEDC sudah memasok 0,5 juta kaku kubik gas ke Palembang, Sumatera Selatan. Program konversi BBM ke bahan bakar gas di Palembang sudah mulai dilakukan 2011 lalu. Dari 300 unit bis dan 2.000 unit angkutan umum di daerah itu, tahun lalu sudah ada 60 unit yang menggunakan bahan bakar gas. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News