KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) buatan PT Sky Energy Indonesia Tbk (
JSKY) semakin ramai peminat. Kabar terhangat, JSKY mendapat proyek memasang PLTS di sejumlah hotel bintang 5 dan PLTS Atap di gedung pemerintahan di Bali. Permintaan ini dalam rangka mendukung acara Konferensi Tingkat Tinggi The Group of Twenty (KTT G20) di Nusa Dua, Bali. Direktur Utama Sky Energy Indonesia, Christopher Liawan mengungkapkan, pihaknya sudah bertemu dengan Gubernur Bali. Adapun untuk mendukung pertemuan G20, Sky Energy akan memasang PLTS di hotel-hotel bintang 5 tempat menginap para delegasi KTT. "Targetnya ada lima hotel di daerah tersebut, kami proyeksikan sebelum acara G20 diselenggarakan atau pada Oktober 2022 sudah dipasang. Selain itu, kami juga akan memasang PLTS Atap di gedung pemerintahan di Bali," jelasnya dalam acara virtual, Rabu (23/3).
Baca Juga: Sky Energy Indonesia (JSKY) Bidik Segmen Pelanggan Manufaktur di Proyek PLT Namun sayang, Christopher masih belum bisa memerinci bagaimana nilai dan target kapasitas PLTS yang akan dipasang di hotel dan gedung pemerintahan. Lantaran saat ini pihaknya masih dalam diskusi dengan pihak-pihak terkait. Dia bilang, perihal seberapa besar proyek ini baru akan dibicarakan minggu depan. Tak hanya itu, Christopher mengungkapkan, untuk menunjukkan komitmen Sky Energy mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia, pihaknya juga akan membangun manufaktur panel surya dengan kapasitas 100 MW di kawasan Industri Bali untuk melayani pasar lokal. Nama brand dari pabrik ini adalah Bali Sky Energy. "Jadi ini merupakan sumbangsih Sky Energy dari produk dan proyek pemerintah. Diharapkan dengan berkembangnya EBT kami bisa terus
support dan mendirikan serta memperluas kapasitas produksi dengan kualitas internasional," ujarnya.
Melansir laporan paparan publik pada Desember 2021, Christopher menjelaskan di sepanjang 2022 JSKY membidik pendapatan Rp 340 miliar atau meningkat 256% dari tahun sebelumnya. Adapun laba yang dibidik tentu akan tumbuh jauh signifikan dibandingkan 2021. "
Leverege-nya akan kita targetkan secara konservatif antara 5%-7% dari total penjualan kita atau
merge marjin," ujarnya. Saah satu katalis positif untuk mendukung target kinerjanya ini selain dari pasar ekspor, JSKY juga membidik pasar lokal. Manajemen Sky Energy memiliki dua strategi yakni menyasar program pemerintah dan masuk ke segmen retail untuk pengembang properti. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .