Dukung MBG, KKP Bagikan Susu Ikan di 138 Titik Wilayah di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung penuh upaya program makan bergizi gratis (MBG) yang bakal dilakukan awal tahun depan. 

KKP juga mengatakan telah melakukan uji coba pemberian puluhan ribu gelas susu ikan gratis yang dilakukan di 138 titik Unit Pelayanan Teknis (UPT) di seluruh Indonesia. 

"Inovasi susu ikan juga diharapkan dapat mendukung program makan bergizi gratis, di samping sebagai upaya meningkatkan angka asupan protein ikan nasional," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/11). 


Budi menjelaskan bahwa Susu ikan merupakan hasil dari hilirisasi perikanan yang dihasilkan melalui proses Hidrolisat Protein Ikan (HPI). 

Menurutnya, baik HPI atau minuman berprotein ikan ini hadir untuk menjawab tantangan bagi pola konsumsi sebagian masyarakat Indonesia yang tidak suka makan ikan. 

"Jadi ini untuk memudahkan sebagian adik-adik yang mungkin tidak doyan ikan," tuturnya.

Baca Juga: Minta Restu Prabowo, Mentan Berniat Impor 250.000 Ekor Sapi Perah untuk Dukung MBG

Adapun HPI yang menjadi bahan baku utama minuman berprotein ikan ini, juga memiliki karakteristik yang multifungsi dan praktis, sehingga dapat mendorong terciptanya inovasi produk pangan lokal unggulan lainnya melalui fortifikasi bahan makanan dan minuman. 

Budi memaparkan, melalui teknologi ultrafiltrasi, komponen yang menyebabkan bau amis dan alergen pada ikan bisa dihilangkan. 

Hasilnya, minuman berprotein ikan yang tidak hanya aman dikonsumsi tetapi juga tidak berbau amis dan menjadikannya lebih diterima oleh masyarakat luas. 

"Salah satu produk HPI adalah minuman berprotein ikan yang dikenal di masyarakat susu ikan, itu bebas laktosa, dan kaya asam amino, serta mengandung nutrisi penting lainnya, seperti Omega-3, EPA, dan DHA,” jelasnya 

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana memastikan program Makan Bergizi Gratis bisa mulai dijalankan pada 2 Januari 2025. 

Dadan mengatakan pelaksanaan program ini akan dilakukan secara bertahap. Meski begitu, pihaknya enggan menjawab pasti berapa kuota dan sasaran yang akan disiapkan dalam tahap awal pelaksanaan. 

"Saya jawab saat usai presentasi saya di kabinet," ujar Dadan pada Kontan.co.id, Jum'at (25/10)

Baca Juga: Prabowo Resmikan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) , Ini Tujuannya

Selanjutnya: Pemangkasan Suku Bunga Dikhawatirkan Picu Gejolak Nilai Tukar Rupiah

Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Bibit Badai Siklon Tropis 90W, Cuaca Hujan Lebat di Provinsi Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati