Dukung pembiayaan perumahan, SMF akan gandeng BP Tapera



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dianggap menjadi angin segar untuk mendukung pembiayaan perumahan di Indonesia. Termasuk, bagi PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menyebut, keberadaan BP Tapera dan SMF pada prinsipnya adalah saling melengkapi.

"Karena masyarakat yang dapat memperoleh pembiayaan perumahan dengan dana Tapera ini, adalah yang memiliki penghasilan di bawah angka tertentu," kata Ananta, Jumat (19/6).


Baca Juga: Gara-gara corona, pembiayaan SMF anjlok 27% hingga Mei 2020

Selain itu, Tapera hanya dapat memberikan pembiayaan kepada anggotanya, sehingga keberadaan SMF akan membantu pemerintah untuk melayani masyarakat yang belum menjadi anggota Tapera.

Terkait sinergi kedua belah pihak, sejauh ini SMF sudah berkomunikasi dengan BP Tapera. Salah satunya terkait batasan-batasan skema pendapatan (income) untuk pembiayaan KPR khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Atas hal itu, pihaknya berharap dapat bersinergi dengan BP Tapera dalam penyediaan dana murah jangka panjang yang nantinya akan disalurkan pada program KPR Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri maupun program perumahan lainnya berdasarkan penugasan dari pemerintah.

Menurutnya, skema yang dapat dilakukan melalui pemupukan dana Tapera yang dimanfaatkan SMF melalui penerbitan surat berharga terkait perumahan yang dapat dibeli oleh Tapera.

"Dari skema tersebut diharapkan nantinya dapat menghasilkan rumah yang terjangkau bagi masyarakat," ujarnya.

Seperti diketahui, SMF merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan yang mengemban tugas sebagai special mission vehicle  untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan. 

Baca Juga: SMF menargetkan penyaluran pinjaman sebesar Rp 13 triliun untuk tahun ini

SMF juga berkontribusi dalam menyediakan dana menengah panjang bagi pembiayaan perumahan, kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya berpenghasilan menengah sampai dengan masyarakat berpenghasilan rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi