KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Sinarmas ikut mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan menjadi bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan antara Bank Sinarmas dengan Kementerian Koperasi dan UKM  (Kemkop UKM) selaku Kuasa pemberi anggaran KUR.

Perjanjian Kerjasama Pembiayaan antara Kuasa Pemberi Anggaran dengan Penyalur KUR menjadi salah satu persyaratan sebelum penyaluran KUR. 

Micro and Small Business Group Head Bank Sinarmas Muktiono Wibowo bilang, Bank Sinarmas telah menjadi penyalur KUR sejak tahun 2015 sampai saat ini. Oleh sebab itu, Bank telah memiliki sistem yang memadai dan terintegrasi secara host to host dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP).

"Saat ini portofolio kredit UMKM Bank Sinarmas telah di dominasi kurang lebih sekitar 80% oleh KUR. Untuk tahun 2021 plafon tahunan penyaluran KUR Bank Sinarmas sebesar Rp1,25 triliun,” kata Muktiono dalam keterangan tertulis pada Rabu (28/4).

Baca Juga: Saham-saham ini banyak dijual asing saat IHSG turun tipis pada Selasa (27/4)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bank Sinarmas Miko Andidjaja menuturkan, melalui kerjasama ini diharapkan penyaluran KUR dapat mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terhadap pelaku UMKM di Indonesia pada era pandemi Covid-19.

"Sebagai wujud komitmen Bank Sinarmas ke depannya akan terus memaksimalkan penyaluran dengan memfokuskan ke sentra - sentra UMKM untuk mempercepat proses akuisisi serta tetap melaksanakan pelatihan dan kegiatan sosial terhadap pelaku UMKM untuk bisa terus berkembang dalam melakukan usaha,” paparnya.

Penandatanganan ini dihadiri oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki di Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Adapun pihak Bank Sinarmas diwakili oleh Miko Andidjaja selaku Direktur Bank Sinarmas dan didampingi oleh Muktiono Wibowo selaku Micro and Small Business Group Head Bank Sinarmas dan dilakukan secara bersama-sama dengan 41 Penyalur KUR lainnya dan 2 Perusahaan Penjamin KUR.

Selanjutnya: IHSG turun tipis 0,01% ke 5.963,9 pada sesi I, net buy asing Rp 49,021 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli