KONTAN.CO.ID - Menyusul bencana meletusnya Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (4/11), Kementerian Perhubungan telah mengoordinasikan dukungan transportasi guna menangani bencana tersebut melalui angkutan penyeberangan dan angkutan laut. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo menyampaikan, penyiapan sejumlah layanan tersebut dilakukan karena terganggunya layanan transportasi udara akibat debu vulkanik. “Untuk mendukung upaya penanganan bencana, mulai Selasa 5 November 2024 layanan transportasi khususnya angkutan penyeberangan ditingkatkan untuk melayani kebutuhan penanggulangan bencana melalui penambahan frekuensi layanan,” ujar Budi di Jakarta, Kamis (7/11). Sebagai informasi, frekuensi angkutan penyeberangan Kupang-Larantuka dan Kupang-Lewoleba-Larantuka ditingkatkan dari awalnya 2 (dua) kali seminggu menjadi 4 (empat) kali seminggu. Peningkatan frekuensi tersebut bertujuan untuk mendukung upaya penanganan bencana alam letusan Gunung Lewotobi.
Dukung Penanganan Bencana Gunung Lewotobi, Frekuensi Penyeberangan Ditingkatkan
KONTAN.CO.ID - Menyusul bencana meletusnya Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (4/11), Kementerian Perhubungan telah mengoordinasikan dukungan transportasi guna menangani bencana tersebut melalui angkutan penyeberangan dan angkutan laut. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo menyampaikan, penyiapan sejumlah layanan tersebut dilakukan karena terganggunya layanan transportasi udara akibat debu vulkanik. “Untuk mendukung upaya penanganan bencana, mulai Selasa 5 November 2024 layanan transportasi khususnya angkutan penyeberangan ditingkatkan untuk melayani kebutuhan penanggulangan bencana melalui penambahan frekuensi layanan,” ujar Budi di Jakarta, Kamis (7/11). Sebagai informasi, frekuensi angkutan penyeberangan Kupang-Larantuka dan Kupang-Lewoleba-Larantuka ditingkatkan dari awalnya 2 (dua) kali seminggu menjadi 4 (empat) kali seminggu. Peningkatan frekuensi tersebut bertujuan untuk mendukung upaya penanganan bencana alam letusan Gunung Lewotobi.
TAG: