Dukung pengelolaan keuangan dana haji, BEI kerja sama dengan BPKH



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk mengembangkan pasar modal syariah Indonesia serta mendukung pengelolaan keuangan dana haji. Kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman kerja sama ini pada Rabu (24/11).

Ruang lingkup kerja sama antara BEI dan BPKH meliputi beberapa hal. Pertama, melakukan pengembangan variasi instrumen investasi syariah di pasar modal Indonesia. Kedua, mendukung kelancaran pelaksanaan pengelolaan keuangan dana haji.

Ketiga, melakukan kajian dalam rangka penyusunan indeks syariah. Keempat, menyelenggarakan kegiatan edukasi untuk meningkatkan literasi terkait investasi di pasar modal syariah maupun edukasi mengenai go public di pasar modal Indonesia. Keempat, pertukaran informasi untuk pengembangan pasar modal syariah Indonesia.


"Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan pasar modal syariah, menambah jumlah variasi instrumen investasi syariah, serta memberikan kemudahan fasilitas bagi pengelolaan keuangan dana haji dalam bentuk alokasi investasi pada Surat Berharga atau efek syariah," kata Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (24/11).

Baca Juga: Metrodata Electronics (MTDL) berencana stock split dengan rasio 1:5

Inarno menyampaikan, pasar modal syariah di Indonesia bertumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini seiring dengan terus meningkatnya permintaan terhadap produk-produk pasar modal syariah.

Jumlah saham syariah yang tercatat di BEI bertambah 37%, dari 318 saham syariah pada 2015 menjadi 436 saham syariah per 23 November 2021. Sejalan dengan itu, nilai kapitalisasi pasar Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) meningkat 48%, dari Rp 2.601 triliun menjadi Rp 3.845 triliun.

Di samping itu, dana kelolaan (NAB) pada reksa dana syariah melesat 271%, dari Rp 11,02 triliun pada 2015 menjadi Rp 40,95 triliun per Oktober 2021.

Jumlah akumulasi fund raised dari penerbitan sukuk korporasi juga meningkat 306% dari Rp 16,11 triliun pada 2015 menjadi Rp 65,41 triliun per September 2021.

Pada periode yang sama, jumlah sukuk negara secara outstanding terkerek 287% dari Rp 297,6 triliun menjadi Rp 1.151,6 triliun.

Baca Juga: IHSG melemah tipis ke 6.676 pada akhir sesi pertama, asing koleksi DNET, MEGA, YULE

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari