KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wilmar berupaya mendukung akses pendidikan bagi generasi muda terutama bagi karyawan perusahaan maupun masyarakat di sekitar operasional perusahaan. Pada tahun ini, perusahaan agribisnis tersebut memberikan beasiswa kepada 12 siswa untuk angkatan 2024 di Institut Pertanian Stiper (Instiper), Yogyakarta. Program itu diharapkan dapat membuka akses lebih luas terhadap pendidikan tinggi, sekaligus menyiapkan calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri agribisnis.
Baca Juga: Jaring Tenaga Kerja Terampil Untuk Industri Sawit, Wilmar Gandeng Instiper Human Capital Head Wilmar, Erlina Panitri, mengatakan, pemberian beasiswa merupakan bagian dari upaya Wilmar untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi anak-anak karyawan serta masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan, terutama mereka yang kurang mampu. Ia menenerangkan, program ini sejalan dengan visi perusahaan untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. "Dengan program beasiswa ini, Wilmar berharap dapat mencetak lebih banyak profesional berkualitas yang siap terjun ke dunia kerja, khususnya di sektor agribisnis, dan turut berkontribusi pada pengembangan industri sawit di Indonesia, " ujar Erlina dalam pernyataan resminya (10/9).
Baca Juga: Kolaborasi Multi-stakeholder Untuk Dukung Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Salah satu penerima beasiswa, Dikris Jesenly berbagi cerita tentang latar belakang keluarganya yang dekat dengan industri sawit. Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan Wilmar yang berada di Kalimantan Tengah. Sejak kecil dia tumbuh di lingkungan perkebunan sawit, yang memotivasinya untuk berkarir di sektor tersebut. Dia menambahkan, beasiswa ini telah membantunya mengakses pendidikan tinggi tanpa membebani orang tuanya.
Penerima beasiswa lainnya, Ulva Ida, juga mengungkapkan kegembiraannya atas kesempatan tersebut.
Baca Juga: Jaga Kawasan Konservasi, Wilmar Group Gandeng Masyarakat Sungai Pukun Menurutnya, bekerja di sektor sawit memungkinkan dirinya untuk mengeksplorasi pengalaman di lapangan, sesuatu yang tidak bisa didapatkan jika bekerja di balik meja. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli