KONTAN.CO.ID - Pemerintah Indonesia terus mengakselerasi pengembangan industri mobil listrik nasional sebagai komitmen untuk menurunkan emisi karbon sebesar 29% pada tahun 2030[1]. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyiapkan peta jalan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang ditujukan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM. Saat ini konsumsi BBM Indonesia sekitar 1,2 juta barel oil per day (BOPD) yang sebagian besar dipasok dari impor. Dengan tumbuhnya industri electric vehicle, diharapkan mampu mengurangi konsumsi BBM di tahun 2030 sebesar 6,03 juta kiloliter. [2] Komitmen pembangunan infrastruktur mobil listrik di Indonesia semakin terlihat sejak terbukanya pasar mobil listrik global, hingga penjajakan investor untuk mengelola industri baterai dalam negeri. Salah satunya dilakukan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo pada 15 Mei 2022 bertemu Elon Musk di Gedung Stargate SpaceX untuk menjajaki kerja sama melalui dua perusahaan yang dimilikinya yakni Tesla dan SpaceX. Terlebih, Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Langkah ini pun turut diantisipasi produsen ban terkemuka asal Korea Selatan, Hankook Tire yang akan meluncurkan iON (diucapkan sebagai /ai’on/), varian ban yang dirancang khusus untuk kendaraan listrik premium berperforma tinggi. Hankook ingin berkontribusi dalam akselerasi transisi mobilitas menuju kendaraan bebas emisi lewat varian ban premium. Keistimewaan varian ban iON ini meliputi pengurangan hambatan gulir (rolling resistance), rolling-noise yang lebih rendah, ketahanan yang tinggi, dan jangkauan yang lebih luas. Selain itu, produk baru Hankook iON dirancang khusus untuk torsi tinggi instan yang dihasilkan oleh kendaraan listrik yang tangguh. Produk iON akan tersedia dalam tiga desain saat peluncuran pasar, dalam ukuran antara 18 dan 22 inci: di Eropa mulai Mei 2022 sebagai ban musim panas yakni Hankook Ventus iON S, dan selanjutnya pada September 2022 untuk ban musim dingin sebagai Hankook Winter i*cept iON. Ban Hankook Ventus iON A akan tersedia sebagai versi sepanjang musim untuk pasar Amerika Utara. Desain produk spesifik lebih lanjut sedang dalam proses. Sooil Lee, CEO & Presiden Hankook Tire & Technology mengatakan, “Dengan diperkenalkannya varian ban iON baru ini, perusahaan kami semakin mempertimbangkan permintaan kendaraan listrik yang berkembang pesat dan kebutuhan terkait lainnya. Dengan jangkauan yang lebih tinggi per pengisian baterai, ban generasi baru ini akan mengoptimalkan efisiensi kendaraan listrik dalam penggunaan sehari-hari.” Perusahaan ban asal Korea Selatan ini terus memperluas portofolionya dengan menyediakan ban Original Equipment (OE) kendaraan komersial khusus kendaraan listrik untuk produsen mobil premium. Pada semester pertama tahun 2022, Hankook mulai memasok ban OE untuk BMW i4, yaitu Gran Coupé bertenaga listrik dengan empat pintu, serta sedan kelas mewah Mercedes Benz S-Class. Lebih lanjut, President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin menyatakan, ban mobil listrik harus mampu mempertahankan esensi performa beremisi rendah tanpa membatasi fleksibilitas berkendara. Contohnya, ban untuk mobil listrik harus punya hambatan gulir (rolling resistance) yang rendah sehingga melaju lebih halus. Namun, di saat yang sama harus tetap punya daya cengkram yang optimal. “Hambatan gulir yang rendah akan berdampak pada penggunaan energi sehingga baterai mobil juga akan lebih tahan lama. Selain itu, jika mobil listrik menggunakan ban mobil biasa, maka akan berdampak pada jarak tempuh yang semakin pendek dan ban akan cepat aus,” ujar Yoonsoo Shin. Lebih lanjut Yoonsoo Shin menjelaskan, mobil listrik umumnya lebih berat 10% - 20% dibandingkan mobil biasa karena menyimpan mesin berbasis baterai. Ini membuat mobil listrik menghasilkan torsi yang lebih boros, terlebih saat mobil baru dinyalakan. Alhasil, mobil tersebut membutuhkan ban dengan akselerasi yang lebih sporty, serta pegangan tapak (tread grip) yang tinggi agar tahan dari potensi abrasi yang intens. Penting juga memiliki ban dengan ketahanan panas yang baik agar mampu bertahan dalam berbagai kondisi. Pada umumnya mobil listrik memiliki kebisingan rendah bahkan hampir senyap karena tidak ada suara hasil mesin pembakaran internal. Kondisi ini sangat ditunjang oleh produk ban dengan kualitas terbaik lewat desain tapak, pengaturan blok, pengaturan pitch, dan optimalisasi grip yang dikembangkan secara khusus. Ban dengan pola alur lateral (lateral groove) dinilai mampu mengurangi kebisingan secara signifikan. Sejak tahun 2018, Hankook Tire secara khusus telah merancang inovasi ban untuk mobil listrik lewat riset dan pengembangan produk di pusat R&D Hankook Technodome, Korea Selatan. Inovasi tersebut melahirkan ban mobil listrik perdana, Kinergy AS EV generasi pertama dan generasi kedua di tahun yang sama. Ban ini mengusung teknologi sound absorber yang mampu mengurangi kebisingan (resonansi) maksimal hingga 9.2db dan menggunakan kompon Aqua Pine yang terbuat dari ekstrak tumbuhan runjung. Selain tipe Kinergy AS EV, Hankook Tire juga merilis Ventus S1 Evo 3 EV untuk versi all-electric vehicles, yang diadopsi dari tipe sport. Ban ini mengusung teknologi bead-packing dan kekakuan lateral agar gerakan ban tetap terkendali meski dalam kecepatan tinggi. Mulai tahun 2023, Hankook akan menjadi mitra ban resmi Kejuaraan Balap Mobil Listrik Dunia Formula E ABB FIA. Ketika Gen3 diluncurkan, Formula E akan menggelar setiap balapan spektakulernya di wilayah metropolitan di seluruh dunia didukung oleh ban Hankook yang diproduksi secara berkelanjutan, tahan lama, dan hemat energi. “Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk mobil listrik, dengan tingkat kepemilikkan kendaraan yang tinggi di kota-kota besar. Jika kita petakan tantangannya ada aspek edukasi masyarakat, harga pasaran kendaraan listrik yang masih relatif tinggi dibanding kendaraan konvensional, kapasitas sumber daya manusia sebagai tenaga kerja produksinya, hingga infrastruktur pendukung seperti station pengisian sumber daya listrik. Peran Hankook saat ini ada di bidang inovasi produk dan aspek edukasi masyarakat. Kami siap mendukung target pemerintah dalam mencapai penurunan emisi karbon lewat terwujudnya kendaraan listrik yang lebih terjangkau.” ujar Yoonsoo. [1] http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/4058/mobil-listrik-kendaraan-masa-kini-yang-ramah-lingkungan [2] www.esdm.go.id/id/berita-unit/direktorat-jenderal-ketenagalistrikan/transisi-energi-bersih-melalui-kendaraan-bermotor-listrik
Tentang Hankook Tire & Technology Co., Ltd. Dengan mengejar inovasi dan memberikan teknologi unggul sebagai inti bisnis, Hankook Tire & Technology terus aktif berinvestasi dalam memperluas peranan penting perusahaan untuk memberikan konsumen kepuasan penuh dalam berkendara. Beroperasi di lebih dari 180 negara, Hankook memiliki delapan pabrik dan lima pusat R&D di seluruh dunia, dengan lebih dari 20,000 pekerja profesional berdedikasi tinggi. Hankook Tire memproduksi ban berkualitas luar biasa yang berperforma tinggi untuk mobil, 4x4s, SUV, truk ringan, campers, truk, bus, dan kendaraan balap. Hankook Tire & Technology aktif berpartisipasi dalam gagasan global yang ramah lingkungan dan berkomitmen untuk menjadikan bumi tempat yang lebih baik untuk dihuni. Upayanya telah diakui dalam Dow Jones Sustainability Indices World (DJSI World) sejak 2011 (DJSI Korea mulai dari tahun 2011 sampai 2015, DJSI World pada tahun 2016) dan menerima peringkat tertinggi dari EcoVadis Business Sustainability Rating pada tiga tahun terakhir semenjak 2019. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti