Dukung Perusahaan Lokal, Tiongkok Gelontorkan Dana Cip Sebesar US$ 47,5 Miliar



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiongkok telah menggelontorkan sejumlah dana investasi semikonduktor terbesar dalam sejarah negara tersebut untuk mendorong pengembangan industri cip dalam negeri. Hal ini lantas dilakukan China setelah Amerika Serikat (AS) berupaya membatasi langkah mereka terhadap pembelian cip. 

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (27/5), fase ketiga dari Dana Investasi Industri Sirkuit Terpadu Nasional China telah berhasil mengumpulkan 344 miliar yuan atau setara dengan US$ 47,5 miliar.

Adapun dana ini terkumpul dari pemerintah pusat, berbagai bank dan perusahaan milik negara, termasuk Bank Industri & Perdagangan China Ltd., menurut Tianyancha, platform online yang menghimpun informasi pendaftaran resmi perusahaan.


Seperti dilaporkan Bloomberg, Big Fund III ini menjadi perwujudan pemerintahan Xi Jinping untuk membangun industri semikonduktor Tiongkok sendiri karena ketegangan negara ini dengan AS yang sedang meningkat.

Pemerintah AS di bawah komando Joe Biden telah memberlakukan pembatasan pada Tiongkok untuk membeli cip canggih dan peralatan pembuatan cip.

Bahkan sekarang AS juga turut mendesak sekutu termasuk Belanda, Jerman, Korea Selatan, dan Jepang untuk lebih memperketat pembatasan terhadap Tiongkok dan menutup celah dalam pengendalian ekspor yang ada.

Baca Juga: Kekayaan CEO Nvidia Jensen Huang Melesat Menjadi Rp 1.439 Triliun dalam 5 Tahun

Bloomberg menyebut, supplier besar seperti AS dan Uni Eropa telah menyuntikkan hampir US$ 81 miliar untuk memproduksi generasi semikonduktor lanjutan, untuk meningkatkan pertarungan global dengan Tiongkok dalam hal supremasi cip. 

Setidaknya sejak tahun 2015 lalu, sudah banyak program di China yang menggarisbawahi tujuan pengembangan dalam bioteknologi, kendaraan listrik, dan semikonduktor. China telah menjadi pendukung utama sektor tersebut, menggunakan modal negara untuk mendanai produsen cip lokal seperti SMIC.

Dana chip nasional diresmikan sekitar 10 tahun yang lalu dengan modal investasi sekitar 100 miliar yuan. Presiden Tiongkok, Xi Jinping memulai reformasi besar-besaran industri manufaktur negara ini mulai dari robotika hingga pembuatan chip di fase ini.

Walau begitu, upaya investasi berlimpah Beijing nyatanya tidak berjalan mulus. Pemimpin tertinggi China frustrasi dengan kegagalan bertahun-tahun upaya mereka mengembangkan semikonduktor yang dapat menggantikan cip buatan AS. Selain itu, mantan bos Big Fund juga sebelulmnya dipecat dan diselidiki atas kasus korupsi.

Selama dua tahun terakhir, AS telah memutuskan kemampuan Tiongkok untuk membeli cip paling canggih dari Nvidia Corp., yang digunakan untuk melatih model kecerdasan buatan, serta mesin pembuatan cip paling canggih dari ASML Holding NV dan Applied Materials Inc.

Baca Juga: Apple Meluncurkan Chip Baru, Fokus untuk Peningkatan AI pada Model iPad Pro

Tiongkok menanggapi sikap AS ini dengan meningkatkan investasinya dalam kemampuan chip lokal mereka di tier kedua yang beberapa orang dalam industri menyebutnya sebagai cip warisan. China kini sedang membangun jaringan perusahaan cip di untuk terobosan teknologi dalam pengembangan dan pembuatan cip canggih. 

Editor: Khomarul Hidayat