KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membutuhkan pendanaan sekitar Rp 1 triliun untuk program konversi satu juta kompor induksi. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, kebutuhan pendanaan ini bakal diajukan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022. "Kami sedang ajukan rencana untuk minta budget dari Kemenkeu untuk minta konversi kompor induksi. Misalkan satu kompor itu Rp 1 juta maka satu juta kompor itu Rp 1 triliun," ungkap Zulkifli dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (25/5).
Zulkifli menambahkan upaya mendorong konversi satu juta kompor induksi diharapkan dapat menekan impor LPG yang rerata mencapai Rp 60 triliun per tahun dengan besaran Rp 50 triliun disubsidi oleh pemerintah. Sebagai langkah awal, PLN telah menggandeng pengembang perumahan agar sejumlah proyek perumahan langsung menyediakan paket kompor induksi. Baca Juga: Dewan Energi Nasional dukung optimalisasi program 1 juta kompor listrik "Penggunaan kompor induksi selain menekan impor juga dapat menekan emisi karbon," tandas Zulkifli. Dalam catatan Kontan.co.id, PT Bank Tabungan Negara (Persero) (BTN) telah menjalin kerjasama dengan para pengembang proyek hunian di Kawasan Transit Oriented Development (TOD) untuk memperluas penggunaan kompor induksi. PT PLN (Persero) mengapresiasi langkah BTN tersebut.