KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF memperkuat penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) di daerah Kalimantan Timur dan Utara yang merupakan calon ibu kota negara.

Penyaluran tersebut melibatkan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) dan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Utara (Bank Kaltimtara) melalui penandatanganan kerja sama tripartit dan bipartit Program Dana Pendamping SMF KPR FLPP Tahun 2021 pada Rabu (30/6). 

Melalui kerja sama ini, SMF menyediakan dana pendampingan untuk mengurangi beban fiskal pemerintah dengan membiayai 25% dari total pendanaan KPR FLPP. Sementara sisanya ditanggung oleh pemerintah yang sebelumnya mencapai 90%. 

Baca Juga: SMF telah salurkan KPR FLPP sebesar Rp 6,3 triliun

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo berharap, dana tersebut bisa menjadi solusi dalam mengatasi mismatch funding pada penyaluran KPR FLPP serta menjadi upaya mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya di sektor perumahan.

"Semoga Bank Kaltimtara menjadi mitra strategis yang dapat saling memberikan dukungan kepada peningkatan penyaluran KPR di daerahnya, terlebih ke depannya Kalimantan Timur akan menjadi ibu kota negara Indonesia," kata Ananta, dalam keterangan resmi, Kamis (1/7). 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Kaltimtara Muhammad Yamin mengatakan kerja sama ini dapat mendorong Bankaltimtara untuk memaksimalkan penyaluran KPR layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). "Selain itu, dapat melanjutkan kerja sama dalam mendukung pendanaan jangka menengah atau panjang bagi Bankaltimtara dalam penyaluran KPR," lanjutnya. 

Bahkan, ia berharap Kaltim bisa menjadi ibu kota yang modern melalui konsep Smart City dan Forest City. Serta dapat meningkatkan kehidupan ekonomi bagi seluruh masyarakat Kalimantan agar bisa bersaing dengan tetap menjaga kearifan lokal. 

Baca Juga: Dorong transaksi non tunai, Bank Mandiri tebar cashback untuk pembelian kopi

Sedianya PPDPP telah bersinergi dengan SMF dalam mendanai porsi 25% dari KPR FLPP sejak bulan Agustus tahun 2018. Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan, saat ini PPDPP dan SMF tengah membahas penurunan porsi FLPP menjadi 60% dan 40%.

"Harapan ke depannya adalah dapat menambah kuantitas KPR FLPP untuk disalurkan kepada MBR," tutupnya. 

Selanjutnya: Ada PPKM Darurat, operasional kantor cabang BCA hingga pukul 14.00 mulai Jumat (2/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi