Dukung Program Pengentasan Kemiskinan IMF, Ini yang Dilakukan Bank Indonesia



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sebagai wujud solidaritas internasional untuk membantu negara berpenghasilan rendah dan komitmen anggota G20, Bank Indonesia (BI) menyampaikan kesanggupannya untuk mendukung program IMF untuk pengentasan kemiskinan (Poverty Reduction and Growth Trust – PRGT).

BI berkomitmen akan memberikan kontribusi pada program tersebut sebesar SDR 26 juta yang akan dipenuhi dari perolehan bunga penempatan deposito Bank Indonesia yang ditempatkan di IMF.

Bantuan tersebut bertujuan untuk membantu negara berpenghasilan rendah untuk mencapai stabilitas ekonomi guna mengurangi kemiskinan, yang diberikan antara lain kepada negara Afrika serta beberapa negara anggota konstituensi South East Asia Voting Group (SEAVG) seperti Laos, Tonga dan Nepal, yang mana Indonesia merupakan anggota.


“Kontribusi tersebut diharapkan akan menunjukkan peran Indonesia untuk turut meningkatkan resiliensi perekonomian global, yang pada akhirnya berpotensi memberikan dampak positif kepada perekonomian nasional,” mengutip keterangan tertulis BI, Kamis (12/10).

Baca Juga: Pasar Surat Utang Indonesia Mulai Ditinggalkan, Ini Alasannya

Untuk diketahui, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati menghadiri Pertemuan Tahunan International Monetary Fund dan World Bank (IMF-World Bank), termasuk di dalamnya pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 (FMCBG) ke empat, yang diselenggarakan pada 10-15 Oktober 2023 di Marakesh, Maroko.

Pada pertemuan G20 yang akan segera berlangsung, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 diagendakan untuk mendiskusikan berbagai tantangan yang muncul dari prospek ekonomi yang tidak merata dan divergen dengan tantangan inflasi inti yang tinggi.

Serta membahas beban pembayaran bunga pinjaman negara miskin yang meningkat, serta peristiwa cuaca ekstrem, yang menyebabkan terbatasnya ruang kebijakan, terutama bagi negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tahun 2024 Bakal Disokong Pemilu

Lebih lanjut, negara G20 juga akan mendiskusikan topik terkait potensi dan resiko dari aset Kripto bagi stabilitas makro ekonomi dan finansial dan upaya mengatasinya.  

Untuk menjawab berbagai tantangan tersebut, negara G20 berkomitmen untuk mendorong perbaikan bagi kesejahteraan masyarakat secara luas antara lain dengan menekankan pentingnya melanjutkan upaya untuk meningkatkan keuangan berkelanjutan, sistem pembayaran lintas batas serta keuangan inklusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .