KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan bandara baik melalui revitalisasi maupun pembangunan bandara baru salah satunya bertujuan mendukung destinasi wisata di Indonesia. Budi menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), fungsi konektivitas antara wilayah di Indonesia diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hingga kegiatan perekonomian daerah.
"Ada sepuluh destinasi wisata seperti Toba, Borobudur, Bali, Lombok, Labuan Bajo, Wakatobi dan Manado. Pada titik itu kami diamanahi tugas untuk membangun konektivitas laut dan udara," ungkap Budi dalam Wawancara Ekslusif bersama Kontan
beberapa waktu lalu. Baca Juga: Industri Penerbangan Belum Sepenuhnya Pulih, Begini Strategi Kementerian Perhubungan Budi mencontohkan, untuk mendukung pariwisata di Sumatera Utara, pemerintah membangun Bandara Silangit atau Bandar Udara Raja Sisingamangaraja XII dan Bandara Sibisa. Selanjutnya, terdapat pembangunan Bandara Rokot Sipora di Mentawai, Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo, Bandara Ewer di Asmat dan Bandara Komodo di Labuan Bajo.
Kehadiran bandara-bandara baru sangat diperlukan untuk mendorong aksesibilitas masyarakat. Antusiasme masyarakat pun terasa lewat kehadiran bandara baru.
"Masyarakat di Sibisa, Toraja, Labuan Bajo sangat menikmati. Pemerintah memang ingin mendorong pariwisata dengan berbagai upaya. Kita punya dukungan finansial bagaimana kita menggalang dana untuk tujuan wisata lebih banyak," jelas Budi.
Budi menegaskan, strategi pembangunan bandara baru untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat menjadi suatu keharusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih