KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bersinergi mengembangkan teknologi komputasi awan (
cloud) untuk mendukung transformasi digital menuju Industri 4.0. Ketua Task Force Cloud Himbara sekaligus Direktur IT PT Bank Tabungan Negara Tbk Andi Nirwoto mengatakan, pada tahap awal sinergi ini memungkinkan bank-bank Himbara berbagi
cloud dan beberapa informasi yang boleh dibagikan berdasarkan regulasi. "Informasi yang termasuk
surrounding itu cocok untuk kita pertukarkan misalnya
fraud management. Contohnya, sekarang ada nasabah kena
fraud di ATM, ATM kan sudah transaparan, jadi pertukaran informasi itu menjadi sangat penting, jadi infrastruktur
cloud itu menjadi sangat tepat. Artinya masing-masing bank itu jadi punya akses," ujar Andi usai peluncuran Sinergi Cloud Himbara di Jakarta, Kamis (20/12).
Selain itu, yang termasuk informasi
surrounding adalah terkait manajemen risiko. Andi mencontohkan bila calon debitur pernah berbohong pada bank anggota Himbara lain, dengan sinergi ini dapat diketahui. Namun Andi menekankan untuk tahap awal untuk data
core banking meliputi data nasabah dan transaksi tidak akan dibagikan pada tahap awal. "
Core banking akan kita lakukan untuk e-KYC, katakanlah satu nasabah buka account di Bank Mandiri. Bila dia sudah melakukan KYC, kalau dia membuka account di bank lain sebenarnya tidak perlu berulang. Nah ini lah yang sedang kita godok, karena ini menyangkut ketentuan regulator," jelas Andi. Pada 2019, Himbara akan melakukan pengkajian bersama regulator untuk berbagi informasi yang masuk ke dalam core banking ini. Andi bilang pada tahap awal ini, tidak ada dana investasi yang digunakan dalam sinergi
cloud himbara. Lantaran masing-masing bank Himbara sudah memiliki infastruktur cloud. Pada tahun depan, sembari melakukan kajian regulasi untuk
core bisnis banking, juga akan mengodok untuk investasi pengembangan
cloud Himbara. Pada implementasinya, Andi bilang setiap bank yang menggunakan cloud bank lain akan dikenakan biaya. Namun biayanya lebih kompetitif dan lebih hemat. Andi memproyeksi lewat sinergi
cloud ini bank dapat melakukan efisiensi dengan perbandingan 1:5 hingga 1:8 bila dibanding dengan menggunakan teknologi konvensional. Namun besarannya tergantung infrastruktur teknologi yang dimiliki oleh perbankan. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengemukakan, untuk menghadapi perkembangan teknologi yang begitu cepat dan demi mendukung transformasi digital menuju Industri 4.0, Bank Mandiri menghadirkan teknologi c
loud computing bernama Mandiri Cloud. "
Cloud computing merupakan pondasi dari beberapa teknologi yang menjadi pemantik dalam revolusi industri 4.0, seperti
Artificial Intelegence, Block Chain, dan Data
Science. Mandiri Cloud yang diterapkan oleh Bank Mandiri didukung oleh sistem yang aman, cepat, dan fleksibel," ujar Rico. Teknologi dalam Mandiri Cloud, lanjut Rico, dikembangkan menjadi hybrid cloud sehingga dapat bersinergi dengan Himbara untuk eksplorasi dan penggunaan bersama. Sementara itu,
Country Manager Indonesia VMware Cin Cin Go mengemukakan komputasi awan dibutuhkan perbankan untuk memperkuat infrastruktur layanan, terutama mengantisipasi pesatnya teknologi layanan pembayaran non tunai. “Dunia perbankan dan industri keuangan membutuhkan infrastruktur jaringan baru yang mampu melindungi beragam aplikasi, data, dan pengguna di berbagai lingkungan
cloud. Dengan demikian, perbankan, khususnya bank-bank milik negara, dapat dengan cepat menjawab tantangan dan kompetisi layanan pembayaran non-tunai,” ungkap Cin Cin Go.
Direktur Teknologi Informasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Dadang Setiabudi, mengatakan kondisi teknologi yang sangat dinamis menuntut industri, termasuk dunia perbankan untuk terus melakukan inovasi berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan layanan yang sangat dinamis. "Salah satu teknologi yang dapat menjawab tantangan bisnis di industri 4.0 adalah
cloud computing. MoU sinergi
cloud antar bank-bank milik negara ini merupakan langkah penting bagi dunia perbankan nasional untuk memasuki industri 4.0 dan memenuhi kebutuhan infrastructure IT bank himbara dengan murah, mudah, dan cepat,” ungkap Dadang.
Head of Digital Center of Excellence PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Kaspar Situmorang mengatakan, BRI berkomitmen untuk terus melakukan investasi termasuk untuk mengembangkan teknologi informasi. Investasi teknologi terutama untuk modernisasi infrastruktur,
core banking, digital banking big data dan
cloud. BRI telah mampu mengembangkan platform
hybrid yang dapat memberikan
business agility yang dibutuhkan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi