KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan energi baru terbarukan (EBT) membuka peluang bagi semua pihak untuk turut mendukung program pemerintah tersebut. Salah satunya startup Xurya yang bergerak dalam bidang penyediaan EBT. Managing Director Xurya Daya Indonesia Eka Himawan mengatakan, Xurya didirikan pada tahun 2018 untuk membantu perusahaan di Indonesia untuk menggunakan energi surya tanpa investasi apapun. Eka menceritakan awal terbentuknya Xurya. Menurutnya, sebagai negeri tropis yang dilewati garis khatulistiwa, mayoritas wilayah Indonesia berlimpah sinar matahari.
Sorot matahari di negeri ini juga lebih kuat dibandingkan di negara-negara Eropa dan Amerika, juga China dan Jepang. Potensi alam tersebut yang melatarbelakangi berdirinya PT Xurya Daya Indonesia (XDI) pada 2018. Selain itu, saat ini ada peningkatan kesadaran, urgensi, dan permintaan akan sumber energi berkelanjutan di Asia Tenggara, dengan adopsi energi hijau yang terus meningkat dan energi terbarukan menyumbang 14% dari sumber daya energi kawasan ini pada tahun 2020.
Baca Juga: Setelah Revisi Beleid PLTS Atap Jalan, Sky Energy (JSKY) Sesuaikan Rencana Bisnis Asia Tenggara bertujuan untuk mencapai 23% energi terbarukan dari total bauran energi pada tahun 2025. Hal tersebut menghadirkan pasar potensial yang sangat besar untuk menyediakan solusi energi terbarukan dan memenuhi permintaan yang terus meningkat. Eka menyebut, salah satu misi Xurya adalah untuk membantu memastikan proyek PLTS di Indonesia secara umum terjamin dari segi kualitas dan nilai ekonomi. Oleh karena itu, Xurya memberikan layanan dari awal hingga akhir. Mulai dari melakukan survei lokasi, membuat desain PLTS Atap, melakukan studi kelayakan termasuk analisa struktur atap, instalasi, pengoperasian dan perawatan, serta mengurus seluruh perizinan yang diperlukan untuk memasang dan mengoperasikan PLTS Atap. Xurya memiliki tiga produk yang ditawarkan. Pertama, Full Purchase yakni sistem beli putus dimana customers membeli langsung dari Xurya dan pembayarannya 100% dari customers. Kedua, Flexi Lease yakni sistem sewa dengan jumlah investasi awal yang fleksibel. Ketiga, Xurya Lease yakni sistem sewa dimana customer tidak perlu melakukan investasi apa pun, dan sistem sewa ini sudah termasuk kegiatan operasi dan perawatan. “Hingga saat ini, Xurya telah dipercaya untuk mengembangkan dan mengoperasikan lebih dari 130 proyek PLTS Atap,” ujar Eka kepada Kontan, Kamis (3/8). Proyek PLTS atap tersebut tersebar di Medan, Palembang, Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Makassar berbagai industri. Seperti cold storage, hotel, logistik pusat perbelanjaan, rumah sakit, kawasan industri, manufaktur (air mineral, baja, ban mobil, benih sayuran, beton, biskuit, cat, consumer goods, keramik,kimia, makanan, tekstil, dan lainnya). Eka menjelaskan, banyak faktor yang menentukan besarnya kapasitas daya listrik/energi yang dihasilkan oleh PLTS Atap, salah satunya adalah luas atap bangunan. Penempatan panel surya pada prinsipnya menyesuaikan dengan ketersediaan area penempatan panel surya dan selain pada atap/dak dapat dipasang pada lahan tanah yang tersedia. Xurya melakukan perhitungan teknis dengan area penempatan panel surya yang tersedia (baik atap maupun lahan yang disediakan. Menurutnya, besarnya potensi penghematan atau efisiensi yang bisa didapatkan oleh pengguna PLTS Atap tergantung dari berapa besar kapasitas yang terpasang, tentunya semakin besar kapasitas yang terpasang semakin besar pula jumlah penghematannya. “Kalau menurut pengalaman kami, besaran penghematan energi listrik dari penggunaan PLTS Atap mampu mencapai 10% hingga 30%,” ucap Eka. Lebih lanjut, Eka mengatakan, Xurya sebagai startup energi terbarukan Indonesia yang berfokus pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap) akan terus mendukung pemerintah dalam mencapai bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ditargetkan mencapai 23% pada 2025.
Dalam hal ini, Xurya akan fokus untuk menjangkau lebih banyak industri di Indonesia agar mulai menggunakan energi terbarukan, yaitu PLTS Atap. Xurya melihat potensi penggunaan PLTS Atap di segmen C&I (Commercial and Industrial) masih besar sekali. “Sehingga kami menargetkan pertumbuhan paling sedikit dua kali lipat dibandingkan pencapaian kami di tahun lalu,” tutur Eka.
Baca Juga: Xurya Jadi Mitra Resmi PLN UID Jawa Barat Jual Sertifikat Energi Terbarukan (REC) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat