Dukung UKM Kembangkan Bisnis, Ninja Xpress Luncurkan Riset Social Commerce



KONTAN.CO.ID - Dukung usaha kecil dan menengah (UKM) kembangkan bisnisnya, perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi, Ninja Xpress meluncurkan hasil riset Suara UKM Negeri Vol 4 bertajuk Seluk Beluk Social Commerce di Indonesia.

Bekerjasama dengan Milieu Insight, studi ini melibatkan lebih dari 600 responden yang berasal dari para pelaku UKM yang berjualan secara online untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pemanfaatan social commerce menjangkau target market dan meningkatkan penjualan.

Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress, menjelaskan, era digital adalah era yang dinamis dan transformatif, kerap mengalami perubahan.


Pelaku UKM tidak lagi disarankan untuk bergantung kepada salah satu platform belanja atau transaksi online. Strategi multi-platform dapat meminimalisir dampak bisnis apabila salah satu platform sedang menghadapi isu tertentu.

"Untuk itu, kami juga mendorong pelaku UMKM untuk terus mengembangkan potensi bisnisnya dengan mengembangkan situs online UKM-nya masing-masing dan memaksimalkan pemanfaatan social commerce untuk meningkatkan pendapatan," kata Andi dalam keterangan tertulis, Rabu (14/2).

Melalui riset Suara UKM Negeri Vol. 4, Ninja Xpress memberikan insight tentang social commerce dan menemukan tiga alasan mengapa social commerce penting dalam mendukung peningkatan penjualan.

Baca Juga: Ninja Express Terus Kembangkan Komitmen Dukung UMKM dengan Ekosistem Logistik

1. Audiens: Social commerce memiliki audience yang lebih luas dari marketplace

Sebanyak 48% seller mengatakan, social commerce dapat menyediakan lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan.

Karakteristik platform social-first adalah unsur sosial, seperti dampak dari banyaknya pengikut dan konten buatan UKM, yang dimanfaatkan untuk membangun database dari konsumen.

Oleh karena itu, UKM mengatakan, ada lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan. Platform e-commerce-first, seperti marketplace, perlu membayar lebih untuk membangun basis penggunanya.

Biaya pemasaran yang besar untuk mendatangkan konsumen ini kemudian dibebankan kepada UKM yang berjualan di platform tersebut.

2. Relevansi: Social commerce mempermudah UKM menemukan target audience mereka dengan konten yang relevan

Sebanyak 37% seller mengatakan, social commerce membuka peluang mereka untuk lebih mudah untuk dikenal oleh target audiens yang relevan. Ketika sebagian besar orang mengunjungi platform social-first, biasanya mereka ingin mencari hiburan.

Hal ini menciptakan peluang untuk Anda sebagai penjual dalam membuat konten yang kreatif dan relevan dengan brand untuk menarik perhatian pembeli (dan dompet mereka).

3. Diversifikasi: Social commerce membantu melakukan diversifikasi sehingga dapat menjangkau lebih banyak pembeli

Sebanyak 34% dari seller mengatakan, mereka perlu mendiversifikasi kanal penjualan mereka untuk menargetkan audiens yang lebih beragam.

Menurut database Ninja Xpress tentang penjual social commerce di Asia Tenggara, 9 dari 10 orang mendirikan toko di marketplace atau menjalankan brand.com mereka. 

Hal ini menunjukkan, dengan memanfaatkan berbagai platform untuk promosi produk dan juga penjualan, para pelaku UKM sebenarnya telah mulai memanfaatkan platform social commerce dalam mendukung transaksi jual beli mereka.

Selain peluang yang hadir dari platform social commerce, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UKM untuk memaksimalkan pemanfaatan social commerce.

Seperti  50% dari seller menyampaikan, mereka masih memiliki kesulitan untuk membuat konten yang efektif, 48% dari seller juga mengatakan sulit untuk mengejar algoritma platform yang terus berubah.

Baca Juga: Biaya Pengiriman Ninja Xpress Bakal Naik Rata-rata 1,9% pada Awal Tahun 2024

"Sebagai penjual alat pembersih sepatu dan juga menyediakan layanan pembersihan sepatu, social commerce menyediakan peluang bagi kami untuk dapat membangun komunikasi yang baik dan menjaga kepercayaan," ucap Doni, Founder dari Sneakershoot.

Uriel Laguarda, brand owner dari Pempek Belida, bilang, tantangan utama dalam pemanfaatan social commerce adalah saat beriklan.

Untuk mengiklankan produk di sosial media hal yang sangat penting yaitu tepat sasaran baik waktu beriklan maupun tepat sasaran dalam menargetkan audiens disesuaikan dengan waktu-waktu tertentu karena ada masa dimana beriklan lebih mahal di momen tertentu.

"Selain itu, tantangan lainnya adalah pengiriman yang dapat mengantarkan produk cepat (makanan) dengan harga terjangkau dan hal tersebut dapat dijawab melalui pengiriman Ninja Xpress yang harganya sangat terjangkau bagi UKM," sebut Uriel.

Agustina, brand owner dari Timonosd, menambahkan, para pelaku UKM juga perlu beradaptasi dengan perkembangan social commerce termasuk di dalamnya memahami algoritma dari sosial media itu sendiri untuk menjangkau lebih banyak audiens.

Salah satu hal yang dilakukan adalah terus berkreasi dengan konten-konten yang relevan dengan target audiensi.

Melihat tantangan tersebut, Agustina bilang, Ninja Xpress sebagai sahabat UKM juga menyediakan fasilitas Ninja Studio sebagai ruang explorasi bagi para pelaku UKM untuk membangun interaksi dengan customer secara offline.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani