Dukung UMKM, BCA Gelar Workshop UMKM Indonesia Go Export 2024



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus mendukung pelaku usaha UMKM untuk menembus pasar ekspor. Salah satunya melalui gelaran Workshop UMKM Indonesia Go Export 2024 yang berlangsung di Surabaya sejak tanggal 3 sampai 7 September 2024.

BCA bekerja sama dengan International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia menyediakan wadah bagi pelaku UMKM dari berbagai daerah untuk menguasai strategi menembus pasar internasional. Sebanyak 21 UMKM mengikuti pelatihan yang digelar di Fairfield by Marriott, Surabaya.

Peserta akan mengikuti kurikulum khusus yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan saat hendak melakukan ekspor, seperti halnya program inkubator usaha. Kurikulum tersebut meliputi; pengenalan terkait transaksi perdagangan internasional,  peningkatan kualitas produk, packaging, dan branding, serta pelatihan dalam penyusunan laporan keuangan.


EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan,  percepatan pengembangan UMKM memerlukan kolaborasi berbagai pihak, termasuk dalam hal mengarahkan pelaku usaha agar berorientasi ekspor

BCA menggandeng ICC Indonesia mendampingi pelaku UMKM agar bisa menjajaki peluang ekspor melalui program UMKM Indonesia Go Export.

"Kami menghadirkan sejumlah fasilitator berkompeten yang mampu memotivasi dan menginspirasi peserta agar bisa memasuki pasar ekspor. Kami menargetkan ada 60 UMKM dari berbagai daerah yang dapat melakukan ekspor setelah mengikuti pelatihan ini,” kata Hera dalam siaran pers, Rabu (4/9).

Baca Juga: Penyaluran Kredit UMKM BCA Capai Rp 114,4 Triliun, Naik 20% di Semester I-2024

Keberadaan UMKM sangat vital bagi perekonomian Indonesia, karena sektor ini menyumbang 61% dari produk domestik bruto (PDB) atau setara Rp9.580 triliun. UMKM juga menyerap sekitar 117 juta pekerja atau 97% dari total tenaga kerja pada tahun 2023. Sektor ini juga mempunyai potensi besar dalam pengembangan ekspor nasional, dengan kontribusi sekitar 16% dari total ekspor.

Lebih lanjut Hera mengatakan, pendampingan terhadap UMKM perlu ditingkatkan agar kontribusinya dalam nilai ekspor nasional terus meningkat. Di bawah program pengembangan berkelanjutan Bakti BCA, perusahaan berupaya mendampingi UMKM agar bisa menemukan peluang ekspor dan melakukan pengiriman barang ke luar negeri.

Selain memberikan pelatihan, peserta program UMKM Indonesia Go Export 2024 akan menerima pendampingan dari BCA dan ICC Indonesia untuk mengakses pasar internasional. Pendampingan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari keterlibatan UMKM dalam ajang bergengsi seperti Trade Expo Indonesia hingga bimbingan dalam proses transaksi dengan calon pembeli dari luar negeri.

Bakti BCA telah melaksanakan program UMKM Indonesia Go Export sejak 2023. Pada tahun 2024, Bakti BCA memperluas cakupan program ke 3 kota baru yaitu Malang, Bandung, dan Surabaya. Dari pelaksanaan di Yogyakarta dan Semarang pada 2023, BCA berhasil membimbing 2 UMKM peserta melakukan ekspor.

Setelah mendampingi Wastraloka mengekspor produk unggulannya ke salah satu negara di Asia pada 2023, Bakti BCA juga mendampingi Prospero Food Realcho mengirimkan produk cocoa powder sebanyak 2 kontainer dengan total 34 metrik ton dan nilai transaksi sebesar US$57.800 (sekitar Rp907 juta), Agustus lalu.

Dukungan berkelanjutan BCA kepada pelaku UMKM juga terwujud melalui penyelenggaraan workshop sertifikasi halal, yang telah membantu penerbitan 1.000 sertifikat halal sepanjang 2023. BCA juga berupaya mempermudah akses UMKM ke pasar potensial melalui berbagai acara yang mempertemukan UMKM dengan calon pembeli.

Terbaru, BCA telah menyelenggarakan BCA UMKM Fest 2024 dengan partisipasi lebih dari 1.200 UMKM yang mempromosikan produk-produk unggulan mereka.

BCA menyadari banyak UMKM masih mengalami tantangan dalam memperluas jangkauan bisnis mereka ke pasar internasional.

"Kami menyelenggarakan kembali Workshop UMKM Indonesia Go Export tahun ini dengan tujuan mencetak lebih banyak UMKM yang mampu berkembang dan bersaing di pasar ekspor. BCA berharap inisiatif ini dapat meningkatkan aktivitas ekspor UMKM dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Hera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat