Dukung UMKM Milik Perempuan, XL Axiata Bawa Program Sispreneur ke Ajang W20



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  XL Axiata terus mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh kaum perempuan. Maka XL Axiata mengangkat Program Sispreneur ke ajang Women20 (W20). 

Sispreneur yang merupakan bagian dari program Sisternet, menyelenggarakan kelas inkubasi manajemen bisnis melalui pemanfaatan sarana digital bagi perempuan pelaku usaha mikro dengan omzet Rp 500.000 – Rp 5 juta per bulan. 

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, keberpihakan G20 harus nyata bagi digitalisasi UMKM dan perempuan. Dukungan XL Axiata termasuk juga berupa pembangunan infrastruktur digital dan kerja sama teknologi, perluasan konektivitas digital secara inklusif, serta peningkatan literasi digital pelaku UMKM.

"Saat ini Sispreneur sudah terbukti berhasil mendampingi lebih dari 1.000 pelaku usaha mikro perempuan di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, sebanyak 79% peserta program Sispreneur sudah berhasil go digital,” kata Dian, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (27/4).

Dian, yang juga menjabat sebagai Co-Chair W20 Indonesia berharap, pengenalan program Sispreneur di tingkat internasional, terutama kepada para delegasi W20, bisa menunjukkan bagaimana perusahaan swasta seperti XL Axiata berkontribusi mendukung kaum perempuan pelaku UMKM menghadapi tantangan yang ada dan mengubahnya menjadi peluang untuk maju dan berkembang.

Sispreneur adalah program kelas inkubasi manajemen bisnis melalui pemanfaatan digital. Sehingga membuka akses perempuan ke berbagai pengetahuan. Antara lain pemahaman mengenai perspektif gender, perencanaan bisnis, pemasaran dan branding, literasi keuangan, dan pemasaran digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Semua aspek tersebut penting untuk mendukung usaha mikro milik perempuan untuk memajukan bisnis mereka, meningkatkan ekonomi keluarga mereka, dan secara umum berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Desember 2021 lalu, melalui program Sisternet, XL Axiata memberikan dukungan bagi sejumlah UMKM perempuan di Desa Tanjung Pakis, Kabupaten Bekasi. Mereka membangun usaha di bidang produksi pakaian pantai, warung kelontong, toko pulsa, minuman jamu, serta makanan olahan ikan.

Dukungan yang diberikan antara lain berupa bimbingan dan edukasi mengenai literasi keuangan, inovasi produk, merek dan kemasan, pengenalan pemasaran digital, serta pendampingan via WhatsApp group.

“Bimbingan kami berikan dengan harapan agar mereka bisa mengembangkan usahanya, setidaknya bisa tetap bertahan di tengah pandemi dan masa sulit,” jelas Dian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian