KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendukung arahan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi dampak dari meningkatnya polusi udara Jabodetabek terutama kepada para pekerja. Sebagai contoh, dukungan Apindo terhadap penerapan sistem kerja “hybrid” untuk melindungi kesehatan karyawan, terutama untuk sektor-sektor yang memungkinkan. Sebelumnya, Jokowi telah menggelar Rapat Terbatas dengan Menteri dan Kepala Daerah untuk membahas isu polusi udara, pada hari Senin, (14/08). Ini terjadi setelah angka kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meningkat pada beberapa minggu terakhir.
Baca Juga: Langit Jakarta Terjebak Polusi, Begini Tanggapan Pelaku Usaha Manufaktur Pasien ISPA, bronkitis, dan pneumonia mengantre untuk mendapatkan pelayanan. Hal ini berimbas pada produktivitas, baik pada kelompok pekerja, maupun anggota keluarganya yang memerlukan penanganan khusus. Pada Rapat Terbatas, telah didiskusikan berbagai solusi yang dapat dibagi menjadi solusi jangka pendek, solusi jangka menengah, dan solusi jangka panjang. Kemudian, mengenai solusi jangka menengah, Apindo turut mengamini program-program yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat yang berkelanjutan. Contohnya dengan pengadaan lebih banyak lagi moda transportasi yang ramah lingkungan, seperti bus listrik dan Mass Rapid Transport, atau pemberian insentif/subsidi bagi individu yang bersedia beralih ke kendaraan berbahan bakar listrik, dapat menjadi prioritas karena terbukti mengurangi produksi emisi karbon. Kolaborasi lintas pengambil keputusan untuk memasang alat sensor kualitas udara di lebih banyak tempat juga dirasa krusial demi meningkatkan kesadaran masyarakat perihal peningkatan polusi udara.
Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Makin Buruk, Begini Respons Bahlil Menurut Ketua Bidang Investasi Apindo Pandu Sjahrir, Apindo saat ini sudah menuju ke arah bisnis yang bertanggung jawab, bermisi lingkungan, dan berkelanjutan. Termasuk di dalamnya transisi energi dan akselerasi pergantian infrastruktur bisnis. “Namun begitu, pada kenyataannya, untuk mengaplikasikan hal ini, pelaku industri memerlukan modal tambahan dan sinergi dari berbagai pihak, sehingga Apindo mengharapkan pemerintah untuk memberikan insentif berupa subsidi dan program-program yang akan mempercepat dan mempermudah bisnis berkelanjutan,” jelasnya, melansir dari pernyataan tertulis yang diterima Kontan, Minggu (20/8/2023). Di sisi lain, Pandu juga mengungkapkan jika Apindo telah memahami tuntutan global yang mengarah transisi energi dari penggunaan batu bara menjadi pemanfaatan energi terbarukan.
Baca Juga: Pemerintah Beri Subsidi Tarif LRT Jabodebek, Berikut Besarannya Saat ini, Apindo mengatakan sudah mengarah ke bisnis yang berkelanjutan, namun sekali lagi ia menekankan pentingnya kehadiran negara agar proses transformasi ini berjalan dengan lancar tanpa perlu mengorbankan salah satu pihak. Untuk itu, Apindo meyakini sektor bisnis berkelanjutan merupakan kunci perwujudan generasi masa depan yang lebih sehat dan produktif. Untuk merealisasikannya, Apindo memerlukan skema dukungan yang kokoh, platform dan tenaga ahli untuk berinovasi, serta iklim investasi yang stabil. Oleh karena itu, menurutnya pemerintah dan Apindo perlu bergandengan tangan untuk bersama-sama menggerakkan ekosistem ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli