KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepercayaan investor domestik mampu mengantar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke rekor tertingginya. Pada Rabu (25/10) IHSG ditutup pada level 6.025,43 atau level tertinggi sepanjang sejarah. Hanya saja, laju IHSG tidak menyimpan banyak tenaga. Sehari setelahnya yakni pada Kamis (26/10), IHSG terkoreksi 0,49% ke level 5.995,85. Maklum, pergerakan IHSG yang melejit tentu memancing aksi ambil untung. Koreksi pun berlanjut hingga hari ini, Jumat (27/10). Berdasarkan data RTI, IHSG terlihat melemah tipis 0,06% ke level 5.992,47 pada pukul 13.56 WIB.
Memang investor domestik menjadi amunisi bagi laju IHSG. Dalam sebulan terakhir saja, investor asing mencatat
net sell Rp 7,53 triliun. Sebaliknya, investor domestik justru melakukan
net buy Rp 7,6 triliun. Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji mengatakan, investor domestik mulai menaruh kepercayaan pasar saham dalam negeri berkat peran pemerintah menjaga fundamental makro ekonomi. Hal ini yang berhasil membuat IHSG masuk dalam tren bullish. Apalagi setelah lembaga pemeringkat Standard & Poor's menaikkan peringkat surat utang Indonesia. Lalu pada Rabu (25/10) pemerintah bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Ini yang paling dominan mengantar IHSG ke angka rekor. "APBN yang baru saja disahkan ini mendapat apresiasi positif, baik dari investor domestik maupun mancanegara," kata Nafan. Sementara Nafan mencatat, aksi jual asing terjadi setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan bahkan hingga dua kali berturut-turut dalam waktu dekat. Investor asing merespon dengan mengalihkan aset dari Indonesia ke negara lain yang menawarkan imbal hasil lebih besar.
Memang stabilitas ekonomi dalam negeri akan mampu menjadi faktor penyokong IHSG hingga akhir tahun. Hanya saja, Nafan menilai kenaikan IHSG tidak akan terlalu signifikan. Dukungan investor domestik saja tidak cukup lantaran pengaruh investor asing pada pasar saham dalam negeri masih kuat. Di sisi lain, perbaikan ekonomi global terutama di negeri Paman Sam juga memicu keluarnya investor asing dari dalam negeri. Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump seperti reformasi pajak dipandang positif sehingga membuat bursa saham Dow Jones mencapai rekor. "Jadi untuk ke depan kita lihat apakah pemerintah mampu terus menjaga stabilitas politik, keamanan dan fundamental makro," imbuh Nafan. Hingga akhir tahun, Nafan memperkirakan pergerakan IHSG masih dalam tren menguat dan dapat menyentuh level 6.085. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati