Dukungan Jerman atas ECB memacu harga emas hitam



MELBOURNE. Harga kontrak minyak ditransaksikan mendekati level tertinggi dalam dua pekan terakhir di New York. Asal tahu saja, pada pukul 09.43 waktu Sydney, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran September berada di posisi US$ 91,94 sebarel atau turun 26 sen di New York Mercantile Exchange. Kemarin malam (6/8), harga minyak naik 0,9% menjadi US$ 92,20 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 19 Juli lalu. Jika dihitung, harga minyak masih catat penurunan sebesar 7% di sepanjang tahun ini. Kenaikan harga minyak terjadi setelah pemerintah Kanselir Angela Merkel Jerman mendukung program pembelian obligasi Bank Sentral Eropa (ECB). Hal ini memicu spekulasi bahwa krisis utang di kawasan Benua Biru akan segera teratasi."Lebih banyak kabar positif dibanding kabar negatif pada saat ini," jelas Jonathan Barratt, commodity markets newsletter di Sydney. Sebelumnya, dia memprediksi, harga minyak akan kembali ke level teknikal resistennya di posisi US$ 92,50 sebarel. Sementara itu, berdasarkan prediksi sembilan analis yang dilakukan Bloomberg, cadangan minyak AS diramal akan turun sebesar 1,6 juta barel pada pekan lalu. Sedangkan suplai bensin akan turun 2 juta barel. Data keduanya akan dirilis oleh Departemen Energi AS, besok (8/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie