Berbisnis jus buah noni atau mengkudu (Morinda citrifolia) ternyata bisa menghasilkan omzet menggiurkan. Seperti yang dilakoni Hari Utomo di Jakarta. Mulai merintis usaha tahun 2010, kini ia mampu meraup omzet mulai Rp 500 juta sampai Rp 700 juta per bulan. Hadi memang tidak asing dengan usaha jus noni. Selama lima tahun, ia pernah bekerja di perusahaan pembuat jus mengkudu asal Amerika yang berkantor di Jakarta. Di perusahaan ini, posisi terakhir Hadi adalah country manager.
Begitu tahu peluang pasar bisnis ini begitu besar, ia lantas memberanikan diri terjun ke bisnis jus noni ini. Bisnis ini dimulainya pada tahun 2010 dengan mendirikan PT Anugerah Alam Medisina (Anamed). "Saya mendirikan perusahaan bersama dua orang teman," kata pria 51 tahun ini. Di perusahaan ini, Hari menjabat presiden direktur Anamed. Dengan pengalaman yang dimilikinya, ia mengelola bisnis Anamed hingga memiliki jaringan pasar yang luas. Kini, dalam sebulan, Hadi bisa menjual 4.000 botol jus noni. Jus buatannya ini dipasarkan dalam tiga jenis, yakni noni original seharga Rp 375.000 per botol, noni pure Rp 315.000 per botol, dan noni concentrate yang dihargai Rp 100.000 per botol. Selain sudah tidak asing dengan jus noni, Hadi mengaku tertarik terjun ke bisnis ini karena terinspirasi hasil penelitian seorang pakar buah dari Jepang yang menyatakan bahwa buah noni asli Indonesia memiliki khasiat yang jauh lebih baik dibandingkan tanaman sejenis dari negara-negara lain. Sadar akan manfaatnya yang besar buat kesehatan, Hadi kemudian menekuni usaha ini. Pilihannya tidak salah. Terbukti, permintaan jus noni asli Indonesia ini tinggi di pasar. Menurut Hari, jus noni memiliki khasiat menjaga daya tahan tubuh dan mempertahankan kekebalan tubuh secara alami. Masyarakat Indonesia sendiri mempunyai pengalaman paling lama dalam menggunakan noni sebagai obat tradisional. Meski pernah bekerja di perusahaan pembuat jus mengkudu, terjun ke bisnis ini dengan bendera sendiri ternyata tidak mudah. Pasalnya, dunia bisnis sangat berbeda dengan dunia kerja. Makanya, Hadi mengaku sempat gagap saat pertama kali terjun ke bisnis ini. "Ketika terjun, saya sadar bahwa ternyata menjadi entrepreneur itu tidak mudah," ucapnya. Hadi pernah mengalami banyak kesulitan, mulai pemasaran hingga manajemen usaha. Sebagai seorang pendatang baru di dunia usaha, ia pun selalu berkonsultasi dengan teman-temannya di dalam menjalankan bisnis.
Makanya, Hadi mengajak beberapa temannya untuk bergabung. “Dua atau tiga kepala lebih baik memutuskan masalah ketimbang satu kepala,” katanya. Berkat kerja kerasnya, kini bisnis jus buah noninya mulai membuahkan hasil. Jaringan pemasarannya kini sudah merambah sejumlah kota di Indonesia, seperti Palembang, Medan, Palu, Makassar, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Bandung. Dengan jaringan yang luas, kini Hadi sukses mengantongi omzet ratusan juta per bulan. Ia tetap berambisi untuk memperkuat jaringan pasarnya. (Bersambung) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri