JAKARTA. Walikota Solo Joko Widodo mengatakan, mobil Kiat Esemka sudah ada sejak dua tahun lalu. Namun, dia mengatakan, mobil tersebut tidak dilirik kendati sudah dipamerkan dimana-mana mulai dari Jakarta, Bandung hingga Surabaya.Padahal, Joko mengakui mobil tersebut tidak kalah bagus dengan mobil lain. Baru setelah menjadi kendaraan dinas walikota dan wakil walikota Solo pada Januari 2012 lalu, mobil tersebut mulai diperhatikan. "Dua tahun tidak diperhatikan, kami perbaiki yang jelek-jelek. Setelah itu media geger. Saya pun kaget," katanya dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (25/1).Joko bercerita, mobil Kiat Esemka ini sudah dipersiapkan sejak lima tahun lalu. Ketika itu, Solo mendeklarasikan sebagai Kota Kejuruan. Bersama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Pemerintah Kota Solo kemudian merancang program pembuatan mobil nasional. Menurutnya, ada dua wilayah pembelajaran. Pertama di SMK. Lalu kedua di PT Solo Manufaktur Kreasi (Soloman Kreasi) dan PT Solo Techno Park. Hingga saat ini, Joko mengungkapkan sudah ada sekitar 5.000 pemesan mobil Kiat Esemka. Namun, Joko mengatakan, mobil buatan anak SMK itu akan diproduksi massal setelah melalui uji emisi, kelayakan dan proses registrasi. Hanya ia menegaskan produksi Kiat Esemka ini lebih merupakan industri rakyat. Komponennya berasal dari industri rumah tangga. Dia mencontohkan seperti knalpot dari Purbalingga, velg dari Tegal dan blok mesin di Klaten.Sebagai industri rakyat, Joko memperkirakan kapasitas produksinya paling maksimal 300 unit per bulan. "Kalau kami dibantu, tahun ini sudah bisa produksi massal, sekitar 500 mobil, ini kalau izin segera keluar," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dulu dicuekin, kini ada 5.000 pemesan Kiat Esemka
JAKARTA. Walikota Solo Joko Widodo mengatakan, mobil Kiat Esemka sudah ada sejak dua tahun lalu. Namun, dia mengatakan, mobil tersebut tidak dilirik kendati sudah dipamerkan dimana-mana mulai dari Jakarta, Bandung hingga Surabaya.Padahal, Joko mengakui mobil tersebut tidak kalah bagus dengan mobil lain. Baru setelah menjadi kendaraan dinas walikota dan wakil walikota Solo pada Januari 2012 lalu, mobil tersebut mulai diperhatikan. "Dua tahun tidak diperhatikan, kami perbaiki yang jelek-jelek. Setelah itu media geger. Saya pun kaget," katanya dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (25/1).Joko bercerita, mobil Kiat Esemka ini sudah dipersiapkan sejak lima tahun lalu. Ketika itu, Solo mendeklarasikan sebagai Kota Kejuruan. Bersama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Pemerintah Kota Solo kemudian merancang program pembuatan mobil nasional. Menurutnya, ada dua wilayah pembelajaran. Pertama di SMK. Lalu kedua di PT Solo Manufaktur Kreasi (Soloman Kreasi) dan PT Solo Techno Park. Hingga saat ini, Joko mengungkapkan sudah ada sekitar 5.000 pemesan mobil Kiat Esemka. Namun, Joko mengatakan, mobil buatan anak SMK itu akan diproduksi massal setelah melalui uji emisi, kelayakan dan proses registrasi. Hanya ia menegaskan produksi Kiat Esemka ini lebih merupakan industri rakyat. Komponennya berasal dari industri rumah tangga. Dia mencontohkan seperti knalpot dari Purbalingga, velg dari Tegal dan blok mesin di Klaten.Sebagai industri rakyat, Joko memperkirakan kapasitas produksinya paling maksimal 300 unit per bulan. "Kalau kami dibantu, tahun ini sudah bisa produksi massal, sekitar 500 mobil, ini kalau izin segera keluar," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News