JAKARTA. Masa depan ekonomi dunia makin suram. Jatuhnya harga minyak mentah hingga ke level US$ 20-an per barel akan mempercepat ekonomi dunia ke ambang resesi. Kemarin, lembaga keuangan raksasa dari Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley, merilis angka kenaikan probabilitas resesi global ke level 20%. Resesi global akan terjadi andai pertumbuhan ekonomi global di bawah 2,5%. "Angka 2,5% menjadi area berbahaya. Secara historis, produk domestik bruto per kapita akan negatif," kata Elfa Bartsch, Wakil Kepala Ekonom Global Morgan Stanley seperti dilansir Reuters, Rabu (20/1).
Dunia di ambang resesi ekonomi
JAKARTA. Masa depan ekonomi dunia makin suram. Jatuhnya harga minyak mentah hingga ke level US$ 20-an per barel akan mempercepat ekonomi dunia ke ambang resesi. Kemarin, lembaga keuangan raksasa dari Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley, merilis angka kenaikan probabilitas resesi global ke level 20%. Resesi global akan terjadi andai pertumbuhan ekonomi global di bawah 2,5%. "Angka 2,5% menjadi area berbahaya. Secara historis, produk domestik bruto per kapita akan negatif," kata Elfa Bartsch, Wakil Kepala Ekonom Global Morgan Stanley seperti dilansir Reuters, Rabu (20/1).