PYONGYANG. Dunia internasional mengutuk Korea Utara karena melakukan tes bom nuklir. Ujicoba bom nuklir ini dianggap melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon mengutuk Korea Utara atas tindakan tersebut. Rencananya, Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan darurat untuk membahas tes bom nuklir ini. Salah satu yang akan dibicarakan adalah sanksi bagi Korea Utara. PBB sebelumnya telah memperingatkan Korea Utara untuk tidak mengelar tes bom nuklir. Rusia juga mengutuk tindakan Korea Utara tersebut. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, tindakan Pyoyang tersebut telah melanggar kesepakatan internasional. Inggris juga mengutuk tes bom nuklir itu. "Saya sangat mengutuk perkembangan ini yang melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1718, 1874 dan 2087," kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague.Sebelumnya, USGS mendeteksi ada aktivitas gempa di Korea Utara. Gempa ini berpusat di sebelah timur laut Korea Utara tak jauh dari lokasi tes nuklir sebelumnya. Pusat gempa berkedalaman 1 kilometer. Korea Selatan, negeri tetangga Korea Utara, mencurigai gempa itu berasal dari getaran bom nuklir. Negara Komunis kemudian mengakui telah melakukan ujicoba tes bom nuklir yang ketiga kalinya. Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, memberitakan, tes dilakukan dengna menggunakan bom berukuran kecil namun mempunyai daya ledak yang lebih besar ketimbang bom sebelumnya. "Dipastikan bahwa tes bom nuklir dilakukan dengan tingkat keamanan yang tinggi dan sempurna memakai bom berukuran lebih kecil dan ringan dengan daya letak yang besar dari sebelumnya dan tidak berdampak negatif pada lingkungan sekitarnya," kata KCNA.
Dunia internasional mengutuk Korea Utara
PYONGYANG. Dunia internasional mengutuk Korea Utara karena melakukan tes bom nuklir. Ujicoba bom nuklir ini dianggap melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon mengutuk Korea Utara atas tindakan tersebut. Rencananya, Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan darurat untuk membahas tes bom nuklir ini. Salah satu yang akan dibicarakan adalah sanksi bagi Korea Utara. PBB sebelumnya telah memperingatkan Korea Utara untuk tidak mengelar tes bom nuklir. Rusia juga mengutuk tindakan Korea Utara tersebut. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, tindakan Pyoyang tersebut telah melanggar kesepakatan internasional. Inggris juga mengutuk tes bom nuklir itu. "Saya sangat mengutuk perkembangan ini yang melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1718, 1874 dan 2087," kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague.Sebelumnya, USGS mendeteksi ada aktivitas gempa di Korea Utara. Gempa ini berpusat di sebelah timur laut Korea Utara tak jauh dari lokasi tes nuklir sebelumnya. Pusat gempa berkedalaman 1 kilometer. Korea Selatan, negeri tetangga Korea Utara, mencurigai gempa itu berasal dari getaran bom nuklir. Negara Komunis kemudian mengakui telah melakukan ujicoba tes bom nuklir yang ketiga kalinya. Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, memberitakan, tes dilakukan dengna menggunakan bom berukuran kecil namun mempunyai daya ledak yang lebih besar ketimbang bom sebelumnya. "Dipastikan bahwa tes bom nuklir dilakukan dengan tingkat keamanan yang tinggi dan sempurna memakai bom berukuran lebih kecil dan ringan dengan daya letak yang besar dari sebelumnya dan tidak berdampak negatif pada lingkungan sekitarnya," kata KCNA.