KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 2,78% menjadi 5.006,22 pada perdagangan Senin (3/8). Pelemahan indeks saham ini dibayangi oleh rilis data makro ekonomi Indonesia pekan ini. Hari ini pemerintah merilis data PMI, inflasi dan PDB Indonesia di kuartal kedua. Selain itu, ada sentimen resesi yang terjadi di berbagai negara, seperti Singapura, Korea, AS dan beberapa negara di Eropa. Data PMI
Angka PMI periode Juli mencapai 46,9 naik dari sebelumnya 39,1 (di Juni). Kenaikan ini dipengaruhi pembukaan pembatasan sosial di Indonesia, yang membuat industri manufaktur kembali dibuka. PMI adalah sebuah indikator yang menyediakan gambaran umum mengenai kondisi industri sektor manufaktur. Jika suatu negara memiliki angka PMI di atas 50, berarti industri di negara tersebut sedang ekspansi.
Sumber: tradingeconomics Deflasi Juli Pemerintah juga mengumumkan Indonesia mengalami deflasi pada Juli 2020 sebesar 0,10%. Dengan demikian inflasi tahunan mencapai 1,54%. Secara garis besar, penyebab deflasi pada Juli karena melemahnya daya konsumsi masyarakat akibat pandemi yang berlangsung dan adanya pembatasan sosial. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi, terjadi jika permintaan terus menurun sehingga perusahaan tidak dapat menaikkan harga dan terpaksa menurunkan harga demi menjaga tingkat penjualan. Deflasi secara umum memiliki dampak negatif. Di antaranya penurunan UMR, menurunnya pendapatan bisnis, hingga terjadi PHK.
Sumber: BPS PDB Indonesia Selain itu, PDB Indonesia kuartal II akan rilis pada 5 Agustus nanti. Para ekonom memprediksi PDB Indonesia kuartal II akan turun. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun sudah memprediksi PDB Indonesia akan mengalami kontraksi di kisaran 3,8% sampai 5,08% dengan titik tengah 4,3% pada kuartal II-2020. Kontraksi ini akibat adanya pembatasan sosial yang terjadi selama bulan Mei-Juni kemarin. Akibatnya ekonomi tidak berjalan. Indonesia terancam memasuki resesi bila ekonomi berada di level minus selama dua kuartal berturut-turut. Melihat kondisi saat ini, investor lebih baik
wait and see terlebih dahulu dalam berinvestasi. Jika sudah memiliki saham, maka saat ini kami sarankan
wait and see dulu sebelum cicil beli lagi.
Namun jika belum memiliki saham untuk investasi, bisa dilakukan cicil beli sebanyak maksimal 20% dari modal investasi. Untuk
trading, saham yang kami kategorikan saham super adalah KLBF, TBIG dan PTPW. Untuk Anda yang sudah punya saham tersebut sebelumnya, maka
hold. Bagi yang belum punya saham tersebut, maka
wait and see untuk membeli saham-saham tersebut. Yang jelas, pelaku pasar tidak perlu panik. Fokuslah ke pembatasan risiko dan perlindungan modal, serta siapkan dana dingin untuk cicil beli investasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Harris Hadinata