KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gejolak nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) semakin mencemaskan dunia usaha. Apabila pelemahan mata uang Garuda terus berlanjut, sejumlah pelaku industri manufaktur berencana menaikkan harga jual produknya. Nilai tukar rupiah semakin melemah dan kemarin bergerak di level Rp 14.581 per dollar AS. Angka ini sudah merosot sedalam 7%. Sektor yang turut terpapar pelemahan rupiah adalah. industri baja. Executive Committee Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), Purwono Widodo bilang, kondisi ini bakal mengerem laju baja impor. Akan tetapi karena pelemahannya cukup dalam, jika pasar tidak kuat, maka perusahaan baja akan mengerek harga baja sejalan penguatan dollar AS tersebut. "Harga jual dalam rupiah hanya bisa naik sedikit, jadi kalau dalam dollar AS justru harga jualnya turun," tandas dia kepada Kontan.co.id, Selasa (14/8).
Dunia usaha cemaskan laju penurunan rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gejolak nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) semakin mencemaskan dunia usaha. Apabila pelemahan mata uang Garuda terus berlanjut, sejumlah pelaku industri manufaktur berencana menaikkan harga jual produknya. Nilai tukar rupiah semakin melemah dan kemarin bergerak di level Rp 14.581 per dollar AS. Angka ini sudah merosot sedalam 7%. Sektor yang turut terpapar pelemahan rupiah adalah. industri baja. Executive Committee Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), Purwono Widodo bilang, kondisi ini bakal mengerem laju baja impor. Akan tetapi karena pelemahannya cukup dalam, jika pasar tidak kuat, maka perusahaan baja akan mengerek harga baja sejalan penguatan dollar AS tersebut. "Harga jual dalam rupiah hanya bisa naik sedikit, jadi kalau dalam dollar AS justru harga jualnya turun," tandas dia kepada Kontan.co.id, Selasa (14/8).