Dunkin Donuts Gandakan Jumlah Gerai di AS



LOS ANGELES. Saat Starbucks memutuskan untuk memangkas jumlah gerainya, Dunkin Donuts malah berencana untuk menggandakan jumlah gerainya di Amerika Serikat (AS).

Asal tahu saja, kini, Dunkin memiliki 8.000 gerai di dunia. Sekitar 6.000 di antaranya berada di AS. Pada tahun lalu, semua gerai tersebut menghasilkan pendapatan senilai US$ 5,3 miliar.

Saat ini, perusahaan yang bermarkas di Massachusetts itu tengah berencana menambah gerainya di tiga wilayah barat AS, tepatnya di Las Vegas, Phoenix dan Dallas / San Antonio / Austin / Houston. Dalam tiga tahun pertama, Dunkin akan membuka 100 gerai baru di sana. Sedangkan hingga 2020, perusahaan menargetkan menambah 9.000 gerai baru di AS. Sementara, ekspansi Dunkin ke California, kota yang memiliki 1.700 gerai Starbucks, masih sekitar tiga tahun lagi.


Will Kussell, Presiden dan Chief Brand Officer Dunkin Donuts mengakui, saat ini, tingginya harga minyak dan bahan pokok dunia membuat konsumen AS memangkas anggaran belanjanya. Namun, lanjut Kussel, krisis finansial AS tak melemahkan ekspansi Dunkin''. Apalagi saat ini perusahaan penyalur kredit meminta 10%-30% uang muka untuk pembiayaan franchise baru.

Sekadar informasi, Dunkin kerap disebut dengan "anti-Starbucks". Hal tersebut lantaran kebanyakan pelanggannya adalah pekerja biasa (blue-collar). Tentunya, itu sangat berlawanan dengan Starbucks yang menyasar karyawan kantoran (white collar).

Namun, keduanya juga harus berkompetisi dengan McDonalds Corp yang seperti sebagian besar restoran lainnya di AS kini sedang gencar menjual kopi. "Kopi telah menjadi segmen yang sangat ketat. Kami harus berusaha untuk menjadi yang teratas. Makanya, kami berharap perusahaan dan brand kami tumbuh untuk tahun-tahun mendatang," kata Will Kussell, Presiden dan Chief Brand Officer Dunkin'':- Donuts.

Catatan saja, McDonalds kini memiliki 14.000 gerai di AS. Sedangkan gerai Starbucks menyusut hingga 11.000 lantaran kedai kopi itu menutup 600 gerainya akibat penurunan penjualan.

Untuk menghadapi kompetisi ini, Dunkin dalam beberapa tahun terakhir telah merambah pasar minuman. Dunkin kini menjual espresso, latte, dan cappucino, yang harganya rata-rata lebih murah US$ 1 ketimbang Starbucks. Bahkan, embel-embel donat pada namanya hampir tak relevan lagi. Perusahaan yang berusia 58 tahun ini sekarang lebih banyak menjual minuman daripada donat, yakni 65% dari total penjualan. Lagipula, pasar donat AS mulai menurun.

Konsultan restoran Bob Goldin menganggap Dunkin takkan mencuri pelanggan Starbucks yang berbeda segmennya. Tapi tetap saja, Dunkin adalah duri dalam daging bagi Starbucks.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie