JAKARTA. PT Duta Kirana Finance Tbk (DKFT) resmi mengganti baju bisnisnya. Perusahaan pembiayaan motor China itu berbenah diri dengan berganti nama menjadi PT Centra Omega Resources Tbk (COR). Selain berubah nama, core bisnis perusahaan juga mengalami perubahan yang memfokuskan ke bisnis perdagangan barang tambang dan pertambangan mangan.Rencananya, perseroan tambang yang baru resmi didirikan Rabu kemarin (10/12) ini akan mulai mempersiapkan eksplorasinya pada tahun depan dan baru pada 2010, perusahaan akan memulai eksplorasi secara komersial. "Sekarang baru tahapan eksplorasi dulu," tandas Dirut COR Kamis (11/12) Stephanus Yoseph Mandagi kepada KONTAN.Perseroan tambang baru ini sudah mengakuisisi dua perusahaan tambang, yaitu PT Mulia Pasific Resources (MPR) dan PT Mega Buana Resources (MBR) senilai Rp 5,175 miliar. Dana akuisisi itu berasal dari penjualan piutang kepada PT Jinsheng Mining (JM). Dus, dalam perseroan baru ini JM sebagai pengendali utama. Rinciannya, JM mengusai 50,14 persen, Publik 23 persen, Dwibakti Sanggaguna 17 persen dan Candani Grahatama 8,23 persen.
Duta Kirana Resmi Berganti Nama Menjadi Centra Omega
JAKARTA. PT Duta Kirana Finance Tbk (DKFT) resmi mengganti baju bisnisnya. Perusahaan pembiayaan motor China itu berbenah diri dengan berganti nama menjadi PT Centra Omega Resources Tbk (COR). Selain berubah nama, core bisnis perusahaan juga mengalami perubahan yang memfokuskan ke bisnis perdagangan barang tambang dan pertambangan mangan.Rencananya, perseroan tambang yang baru resmi didirikan Rabu kemarin (10/12) ini akan mulai mempersiapkan eksplorasinya pada tahun depan dan baru pada 2010, perusahaan akan memulai eksplorasi secara komersial. "Sekarang baru tahapan eksplorasi dulu," tandas Dirut COR Kamis (11/12) Stephanus Yoseph Mandagi kepada KONTAN.Perseroan tambang baru ini sudah mengakuisisi dua perusahaan tambang, yaitu PT Mulia Pasific Resources (MPR) dan PT Mega Buana Resources (MBR) senilai Rp 5,175 miliar. Dana akuisisi itu berasal dari penjualan piutang kepada PT Jinsheng Mining (JM). Dus, dalam perseroan baru ini JM sebagai pengendali utama. Rinciannya, JM mengusai 50,14 persen, Publik 23 persen, Dwibakti Sanggaguna 17 persen dan Candani Grahatama 8,23 persen.