Duta Pertiwi (DUTI) incar pendapatan tumbuh 19% jadi Rp 2,05 triliun di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) melihat peluang pertumbuhan bisnis di tahun ini. Entitas anak PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) ini membidik target pendapatan usaha senilai Rp 2,05 triliun sepanjang 2021.

Direktur Utama Duta pertiwi Teky Mailoa mengungkapkan, target pendapatan usaha DUTI tahun ini tumbuh 19,18% dibandingkan capaian tahun lalu yang sebesar Rp 1,72 triliun.

"Kami optimis bisnis properti akan pulih di 2021 meski terdapat tantangan dari pandemi Covid-19," kata dia dalam keterangan yang disampaikan kepada Kontan.co.id, Rabu (23/6).


Asal tahu saja, pendapatan usaha DUTI tahun lalu didominasi oleh penjualan tanah dan bangunan senilai Rp 1,08 triliun atau setara 62,88% dari pendapatan. Selanjutnya, kontribusi sewa senilai Rp 489,73 miliar (28,39%), hotel sebesar Rp 16,19 miliar, arena rekreasi Rp 1,05 miliar, dan lain-lain sebesar Rp 133,29 miliar.

Dengan pendapatan itu, laba bersih DUTI di tahun 2020 merosot 51,6% menjadi Rp 533,73 miliar. Merujuk laporan tahunan DUTI, penurunan laba yang signifikan disebabkan naiknya biaya keuangan dari kontrak dengan pelanggan serta penurunan keuangan dari kegiatan pengelolaan properti.

Namun DUTI cukup optimis untuk menatap 2021. Teky bilang, emiten yang merupakan bagian dari Sinar Mas Land Grup ini cukup percaya diri dengan raihan triwulan pertama 2021.

Baca Juga: Duta Pertiwi (DUTI) catat pendapatan turun 30,08% menjadi Rp 1,72 triliun pada 2020

 
DUTI Chart by TradingView

Menurut dia, upaya dari pemerintah dalam penanganan pandemi termasuk pelaksanaan vaksinasi turut menjadi katalis positif bagi dunia usaha. "Hal tersebut akan mendorong rasa aman masyarakat untuk secara perlahan kembali beraktivitas seperti biasa," sambungnya.

Merujuk laporan keuangan DUTI pada kuartal pertama 2021, pendapatan usaha masih turun 8,63% dari Rp 385,19 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 351,94 miliar. Di sisi lain, DUTI berhasil memangkas beban usaha sebanyak 15,87% dari Rp 174,14 miliar menjadi Rp 146,49 miliar.

DUTI pun mencatatkan keuntungan dari akuisisi saham sebesar Rp 149,78 miliar. Dari sisi bottom line, DUTI berhasil menumbuhkan laba bersih sebanyak 73,80% dari Rp 131,34 miliar di akhir Maret 2020 menjadi Rp 228,28 miliar pada akhir kuartal pertama 2021.

Saat ini, DUTI masih memiliki tanah yang belum dikembangkan sekitar 1.280 hektare. Tersebar di beberapa kota besar termasuk Jabodetabek dan Surabaya.

Sejak tahun lalu, DUTI fokus mengembangkan beberapa proyek utama seperti Apartemen Aerium, mixed used Apartemen Southgate yang mencakup proyek apartemen, gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan ritel.

Selanjutnya: BNI Sekuritas beri rating overweight sektor properti, saham CTRA, PWON jadi top pick

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari