Duta Petani Milenial Jawa Timur Berkonsolidasi Membentuk Badan Usaha Milik Petani



KONTAN.CO.ID -  BLITAR. Petani milenial dan wirausahawan muda pertanian Jawa Timur (Jatim) terus bergerak melakukan penguatan kelembagaan korporasi petani, melalui konsolidasi dan finalisasi struktur organisasi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) di Blitar pada Minggu (11/12).

Upaya konsolidasi diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jatim dari Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) dalam hal ini Polbangtan Malang.

Pertemuan konsolidasi dipimpin Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana yang dihadiri pengurus dan anggota Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (DPM/DPA) Jatim.


Regenerasi petani melalui DPM/DPA menjadi perhatian banyak pihak utamanya parlemen dan pemerintah daerah, atas hadirnya Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito S; Kepala Dinas Pertanian Pemkab Blitar, Wawan Widianto; sejumlah ketua Gapoktan maupun penyuluh kecamatan di seantero Blitar.

Baca Juga: Gandeng Stakeholders, Kementan Bangun Jejaring bagi Petani Milenial

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengutip arahan Kabadan SDM Dedi Nursyamsi bahwa pasar harus menjadi orientasi setiap pelaku pertanian dalam usaha yang digelutinya.

"Oleh karena itu, untuk menguatkan posisi dan agar dipercaya oleh stakeholders, maka petani milenial harus berkolaborasi, salah satunya dalam bentuk badan usaha, serta terus membangun dan menguatkan jejaring usaha dengan berbagai pihak untuk peningkatan kapasitas usaha yang digeluti," kata Setya BU yang akrab disapa Uud dalam keterangannya, Senin (12/12).

Menurutnya, kegiatan konsolidasi di Blitar merupakan Tindak lanjut jangka pendek dari Workshop di Surabaya, awal Desember lalu, yang melibatkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) wilayah Jatim.

"Pertemuan konsolidasi saat ini, merupakan bentuk nyata penguatan ekosistem agribisnis baik pada level komoditas maupun berbasis wilayah," kata Uud pada pertemuan yang berlangsung di kediaman Timbul, salah seorang DPA di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.

Baca Juga: Impor Beras 200.000 Ton, Pengamat: Cukup untuk Bulog Intervensi Hingga Februari 2023

Kepala Dinas Pertanian Pemkab Blitar, Wawan Widianto menyambut baik konsolidasi yang diinisiasi Polbangtan Malang melalui Program YESS.

"Harapannya, BUMP yang terbentuk di level propinsi dapat segera dijalankan hingga level kabupaten, sehingga lebih banyak petani muda yang memperoleh manfaat. Terlebih, Blitar sangat potensial sebagai penghasil aneka komoditas pertanian," katanya.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito S menegaskan pada tataran legislasi, DPRD Blitar telah memiliki dasar UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani yang masih membutuhkan aturan turunan pada masing-masing daerah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli