KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada Selasa (4/1) bahwa dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka pengguna dan pengedar narkoba yang terbunuh dalam operasi polisi di bawah perangnya melawan narkoba yang telah mengkhawatirkan kelompok-kelompok hak asasi manusia. Lebih dari 6.200 tersangka narkoba tewas dalam operasi antinarkotika sejak Duterte menjabat pada Juni 2016 hingga November 2021, menurut data pemerintah. "Saya tidak akan pernah, tidak pernah meminta maaf atas kematian itu," kata Duterte dalam pidato nasional mingguan. "Bunuh aku, penjarakan aku, aku tidak akan pernah meminta maaf," tambahnya.
Duterte Tidak Akan Pernah Meminta Maaf Atas Kematian Tersangka Pengguna Narkoba
KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada Selasa (4/1) bahwa dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka pengguna dan pengedar narkoba yang terbunuh dalam operasi polisi di bawah perangnya melawan narkoba yang telah mengkhawatirkan kelompok-kelompok hak asasi manusia. Lebih dari 6.200 tersangka narkoba tewas dalam operasi antinarkotika sejak Duterte menjabat pada Juni 2016 hingga November 2021, menurut data pemerintah. "Saya tidak akan pernah, tidak pernah meminta maaf atas kematian itu," kata Duterte dalam pidato nasional mingguan. "Bunuh aku, penjarakan aku, aku tidak akan pernah meminta maaf," tambahnya.