JAKARTA. Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah mengidentifikasi 15 jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100. Dua diantaranya adalah warga negara asing.Namun, tim DVI belum akan mengungkapkan identitas dua warga negara asing itu. "Untuk warga negara asing belum bisa kami sebutkan asalnya saat ini," tutur Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Brigjen Pol Agus Prayitno, Jumat (18/5).Asal tahu saja, setidaknya ada 10 warga negara asing yang menjadi penumpang Sukhoi Superjet 100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak. Rinciannya, delapan warga negara Rusia yang merupakan kru pesawt, satu warga negara Amerika Serikat dan satu warga negara Perancis.Apakah dua korban itu warga negara Rusia, Agus mengaku pemeriksaan masih dilakukan. "Belum ada," imbuhnya.Terkait jenazah korban WNA, Mabes Polri telah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan kedutaan besar. "Untuk mempermudah kami fokuskan sample DNA. Berdasarkan direct sample menggunakan cukur kumis dan sikat gigi yang hanya dipakai korban," tandas Agus.Seperti diketahui, pesawat SSJ 100 buatan Rusia tersebut hilang kontak ketika melakukan uji coba terbang promosi (joyflight) yang kedua. Pesawat itu tinggal landas dari Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 14.00, tapi sekitar 14.25 menit pilot hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta. Dalam percakapan terakhir, pilot meminta untuk menurunkan pesawat dari ketinggian 10.000 kaki ke posisi 6.000 kaki. Sampai kemudian ditemukan, pesawat menabrakan lereng Gunung Salak. Data manifes penumpang untuk sementara ada 45 orang yang menjadi korban yaitu 35 WNI, satu orang Perancis, satu orang Amerika Serikat, dan delapan orang RusiaHingga kini, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 15 jenazah korban Sukhoi. Dengan rincian 13 WNI dan 2 WNA, di mana 5 jenazah merupakan wanita dan 10 lainnya adalah laki-laki. Namun identitas korban belum akan diungkapkan kepada publik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DVI belum umumkan dua jenazah warga asing
JAKARTA. Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah mengidentifikasi 15 jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100. Dua diantaranya adalah warga negara asing.Namun, tim DVI belum akan mengungkapkan identitas dua warga negara asing itu. "Untuk warga negara asing belum bisa kami sebutkan asalnya saat ini," tutur Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Brigjen Pol Agus Prayitno, Jumat (18/5).Asal tahu saja, setidaknya ada 10 warga negara asing yang menjadi penumpang Sukhoi Superjet 100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak. Rinciannya, delapan warga negara Rusia yang merupakan kru pesawt, satu warga negara Amerika Serikat dan satu warga negara Perancis.Apakah dua korban itu warga negara Rusia, Agus mengaku pemeriksaan masih dilakukan. "Belum ada," imbuhnya.Terkait jenazah korban WNA, Mabes Polri telah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan kedutaan besar. "Untuk mempermudah kami fokuskan sample DNA. Berdasarkan direct sample menggunakan cukur kumis dan sikat gigi yang hanya dipakai korban," tandas Agus.Seperti diketahui, pesawat SSJ 100 buatan Rusia tersebut hilang kontak ketika melakukan uji coba terbang promosi (joyflight) yang kedua. Pesawat itu tinggal landas dari Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 14.00, tapi sekitar 14.25 menit pilot hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta. Dalam percakapan terakhir, pilot meminta untuk menurunkan pesawat dari ketinggian 10.000 kaki ke posisi 6.000 kaki. Sampai kemudian ditemukan, pesawat menabrakan lereng Gunung Salak. Data manifes penumpang untuk sementara ada 45 orang yang menjadi korban yaitu 35 WNI, satu orang Perancis, satu orang Amerika Serikat, dan delapan orang RusiaHingga kini, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 15 jenazah korban Sukhoi. Dengan rincian 13 WNI dan 2 WNA, di mana 5 jenazah merupakan wanita dan 10 lainnya adalah laki-laki. Namun identitas korban belum akan diungkapkan kepada publik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News